Menuju konten utama

Freddie Mercury dan Kisah Kematian Melawan HIV/AIDS 29 Tahun Lalu

Freddie Mercury paling dikenal sebagai vokalis Queen, ia meninggal pada 24 November tepat hari ini 29 tahun lalu.

Freddie Mercury dan Kisah Kematian Melawan HIV/AIDS 29 Tahun Lalu
Dalam file foto tahun 1985 ini, penyanyi Freddie Mercury dari grup rock Queen, tampil di konser di Sydney, Australia. AP Photo/Gill Allen

tirto.id - Freddie Mercury adalah legenda musik pop yang meninggal dunia pada 24 November 1991, tepat hari ini genap dua puluh sembilan tahun lalu. Meskipun telah meninggal, namanya tetap abadi. Ia dianggap pelopor sekaligus pendobrak standar-standar musik pop, bahkan berhasil mengantarkan Queen menjadi band paling dicintai penggemar hingga saat ini.

Pada Mei 2020 lalu misalnya, Queen mengadakan streaming "Konser Tribute Freddie Mercury" di YouTube untuk memberikan penghormatan kepada sang vokalis, yang wafat akibat AIDS. Konser itu juga menggalang donasi yang disalurkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menghormati Freddie Mercury.

Selain diisi oleh personel Queen yang masih hidup, konser tersebut juga dihadiri musikus papan atas seperti David Bowie, Roger Daltrey, George Michael, Elton John, dan Axl Rose. Selain itu, Metallica, Spinal Tap, Def Leppard, U2 dan Guns N 'Roses dengan membawakan lagu-lagu tribute Queen. Sementara aktris Elizabeth Taylor berpidato tentang AIDS.

Pada tahun ini, nama Freddie Mercury diabadikan menjadi nama jalan di pinggiran kota London tempat vokalis band Queen ini tinggal saat remaja. Nama jalan itu akan berganti menjadi Freddie Mercury Close. Pada tahun 1964, keluarga almarhum Freddie meninggalkan Zanzibar lalu pindah ke Feltham, London Barat setelah adanya revolusi di negara itu.

Otoritas setempat setuju untuk perubahan nama sebagian Jalan Hanworth, yang menjadi alamat kantor pusat Organisasi Zoroaster Dunia (World Zoroastrian Organization), demikian dikutip Reuters. Freddie Mercury adalah seorang penganut Zoroaster dan menjalankan agama lama ketika masih anak-anak. Bahkan, upacara pemakaman Mercury pun dilakukan oleh seorang pendeta Zoroaster.

Tidak berlebihan menyebut Freddie sebagai vokalis terbaik. Dalam sebuah jajak pendapat BBC, namanya berada di urutan ke 58 dari 100 warga Inggris terbaik. Pada tahun 2005, ia menyandang predikat sebagai penyanyi laki-laki terbesar sepanjang masa dalam jajak pendapat yang diselenggarakan oleh Blender dan MTV2.

Pada tahun-tahun berikutnya penyunting Rolling Stone meletakkannya nama Freddie di nomor 18 dari 100 penyanyi terbaik sepanjang masa. Bahkan, kisah hidup dan perjalanan karier Queen pun diangkat ke layar lebar.

Sejak dirilis pada 23 Oktober 2018 lalu di Amerika Serikat, film berjudul Bohemian Rhapsody itu menjadi film pekan pertama box office terbesar kedua sepanjang masa untuk kategori biografi musik.

Sebagaimana dilansir Forbes pada 2018 lalu, film biopik yang menceritakan tentang kisah perjalanan grup band Queen ini, dalam minggu perdananya di box office berhasil meraup 50 juta dolar AS atau sekitar Rp747,6 miliar (dengan kurs Rp14.800) di Amerika Serikat. Sementara untuk untuk skala internasional, film ini memperoleh 141 juta dolar AS atau Rp2 triliun.

Detik Terakhir Melawan HIV/AIDS

Pada Oktober 1986, kabar mengejutkan dari Freddie Mercury, vokalis band Queen. Wartawan Inggris melaporkan bahwa Freddie menguji darahnya untuk memastikan gejala HIV/AIDS di klinik Harley Street.

Freddie membantah, tetapi wartawan terus mencari informasi mengenai kabar yang terlanjur tersebar luas itu. Kecurigaan bertambah ketika tubuh Freddie makin kurus dan absen beberapa kali dari konser Queen. Ditambah lagi dengan pernyataan mantan kekasihnya di berbagai majalah yang menyebut kondisi Freddie makin memburuk.

Freddie tetap membantah dan berkilah bahwa ia tidak mengidap HIV. Ia memilih menutup status HIV-nya kepada publik selama beberapa tahun, meskipun rumor tersebut telah tersebar luas di media. Freddie akhirnya mengungkapkan penyakit yang dideritanya.

"Setelah dugaan besar di media, saya ingin menegaskan bahwa saya telah diuji HIV positif dan AIDS. Saya merasa benar untuk menjaga informasi ini untuk melindungi privasi orang di sekitar saya,” katanya kepada The Guardian, November 1991.

"Namun, sekaranglah waktunya untuk teman-teman saya dan penggemar di seluruh dunia untuk mengetahui kebenaran, dan saya berharap semua orang akan bergabung dengan saya, dokter saya dan semua orang di seluruh dunia dalam memerangi penyakit yang mengerikan ini." lanjutnya.

Sebelum laporan The Guardian muncul, Freddie memang nampak kurus. Pada Mei 1991, tubuh Freddie tampak ceking di video klip "These Are the Days of Our Lives". Video tersebut sekaligus menjadi penampilan terakhirnya di depan kamera.

Beberapa lama setelah itu, tepatnya pada 24 November 1991, Freddie tutup usia di rumahnya di Kensington. Penyebab resmi kematian adalah bronkopneumonia akibat AIDS.

Baca juga artikel terkait FREDDIE MERCURY atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH