Menuju konten utama

FPI Tuding PKI di Balik Penyerangan Bom Molotov di Kantornya

Dari catatan yang diterima Novel, dalam waktu relatif berdekatan ada tiga tempat FPI yang pernah dilempari bom molotov, pertama adalah DPC FPI Pasar Rebo, Posko di Cimanggis Depok dan tempat terakhir adalah di kediaman pribadi Sekretaris DPW FPI Jakarta Barat, Wawan Gunawan di Jalan Raya Meruya Utara.

FPI Tuding PKI di Balik Penyerangan Bom Molotov di Kantornya
Massa dari Front Pembela Islam (FPI) dan Front Pancasila membakar kain bersimbol komunis di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Rabu (1/6). Mereka menolak rekonsiliasi, rehabilitasi dan kompensasi terhadap PKI serta menyerukan bahaya laten komunis. Antara foto/Didik suhartono.

tirto.id - Front Pembela Islam (FPI) menuding pelaku pelempar bom molotov di markasnya adalah Partai Komunis Indonesia (PKI) pembaruan. Selama ini FPI memang terkenal sering meneriakan anti PKI dan bahkan menjadi organisasi terdepan dalam memerangi partai berlambang palu arit itu.

“Kami menduga bahwa pelakunya jelas PKI. FPI kan dari dulu sudah menjadi garda terdepan memerangi komunis. Bukan cuma komunis dari upaya kami adalah memerangi kemungkaran, LGBT, aliran sesat dan penista agama,” terang Sekretaris Jenderal Dewan Syuro DPD FPI DKI Jakarta, Novel Bamukmin, Rabu (8/2/2017).

Dari catatan yang diterimanya dalam waktu relatif berdekatan ada tiga tempat FPI yang pernah dilempari bom molotov, pertama adalah DPC FPI Pasar Rebo, Posko di Cimanggis Depok dan tempat terakhir adalah di kediaman pribadi Sekretaris DPW FPI Jakarta Barat, Wawan Gunawan di Jalan Raya Meruya Utara.

Terkait dengan itu, Novel mengaku marah dan mengutuk perbuatan tersebut. Dia bahkan mengatakan perilaku tak bertanggungjawab ini sebagai perbuatan pengecut karena meneror organisasi masyarakat yang dimiliki umat banyak.

Melihat kejadian tersebut, FPI menduga bahwa pelaku pengeboman tersebut bukanlah perorangan tapi kelompok yang sangat terorganisir.

Meski demikian, Novel mendoakan agar pelaku dibukakan pintu hidayah agar tidak kembali menzalimi ormas Islam. Pasalnya, menurutnya, jika menzalimi FPI sama juga menzalimi alim ulama juga, karena banyaknya alim ulama terkemuka yang lahir dari kelompok ormas ini.

“Kalau melaporkan pasti karena ini kan sudah kriminal. Sudah mengancam dan membahayakan kami. Saya bingung sudah ada orang yang bertugas mengamankan kenapa bisa sampai kebobolan juga. Yang jelas menzalimi FPI itu sama juga menzalimi alim ulama. Naudzubillah min dzalik,” tutup Novel.

Terkait dengan itu, Polisi berjanji akan mengungkap pelaku pelempar bom molotov itu. Termasuk soal kecurigaan FPI kepada kelompok PKI pembaruan yang diduga sebagai aktor pengeboman.

“Mengenai kabar tersebut pihak kami telah mengusut tuntas kasus tersebut. Sampai yang terakhir sudah kita temui barang bukti di lokasi kejadian kami menemukan dua botol bensin eceran dan kain sumbu,” terang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dihubungi Tirto.id, Rabu, (8/02).

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Korlantas. Koordinasi ini untuk mengusut pelaku pembakaran yang mungkin terekam dari CCTV saat memasuki sudut rumah salah satu dedengkot FPI itu.

“Upaya kami yang dilakukan baru memeriksa CCTV dengan berkoordinasi juga dengan banyak pihak pakar IT dan juga pihak Korlantas juga,” tutupnya.

Untuk diketahui, pelemparan bom molotov di kediaman Sekretaris DPW FPI Jakarta Barat, Wawan Gunawan ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB tadi pagi. Menurut saksi, ia pertama kali mendengar suara benda jatuh, saat tengah menonton televisi. Penasaran dengan sumber suara itu dan juga hawa panas, saksi pun keluar rumah.

Sayangnya, saat melihat kejadian saksi melihat kepulan asap di lantai dua rumah Wawan yang sekaligus dijadikan kantor sekretariat DPW FPI Jakarta Barat. Apalagi api juga menyambar bagian atap bangunan dari bahan fiber. Mengetahui api membesar, warga sekitar lokasi kemudian berusaha memanggil dinas pemadam kebakaran Jakarta Barat hingga pada pukul 02.30 WIB berhasil padam.

Baca juga artikel terkait BOM MOLOTOV atau tulisan lainnya dari Dimeitry Marilyn

tirto.id - Politik
Reporter: Dimeitry Marilyn
Penulis: Dimeitry Marilyn
Editor: Alexander Haryanto