Menuju konten utama

FPI dan GNPF Jemput Habib Rizieq Agar Bisa Hadir dalam Reuni 212

PA 212 menyatakan tak akan menjalin komunikasi dengan pemerintah sebelum Imam Besar FPI itu pulang ke Indonesia.

FPI dan GNPF Jemput Habib Rizieq Agar Bisa Hadir dalam Reuni 212
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq memberikan keterangan media di Mabes Polri setelah mengikuti gelar perkara kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Jakarta, Selasa, (15/11). TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Sekretaris Jendral (Sekjen) Front Pembela Islam (FPI) Munarman dan Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama M Yusuf Martak saat ini tengah ke Arab Saudi untuk mengurus kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.

Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif mengatakan penjemputan Imam Besar FPI itu agar dapat hadir dalam acara Reuni 212.

Acara tersebut rencananya akan diselenggarakan pada Senin (2/11/2019) di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

"Ketua GNPF dan sekjen FPI ada di sana [Arab Saudi] untuk memproses itu semua. Mudah-mudahan kalau tidak ada halangan semuanya lancar mudah-mudahan di reuni [Habib Rizieq] bisa hadir nanti," kata dia saat di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).

Pihaknya akan mengupayakan semaksimal mungkin agar Habib Rizieq Shihab dapat pulang ke tanah air.

PA 212 menyatakan tak akan menjalin komunikasi dengan pemerintah sebelum Imam Besar FPI itu pulang ke Indonesia.

"Kalau kami dari PA 212 prinsipnya, pulang kan dulu Habib Rizieq ke Indonesia. Baru kami mau komunikasi dengan pemerintah," pungkasnya.

Namun Slamet meminta kepada Menkopolhukam Mahfud MD untuk mempelajari surat pencekalan terhadap Habib Rizieq. Bila perlu kata dia, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengecek langsung ke Arab Saudi.

"Saya pikir Pak Mahfud perlu pelajari betul ya apa sesungguhnya yang terjadi prosesnya. Beliau kan bisa cek di Arab sesungguhnya apa yang terjadi," tuturnya.

Baca juga artikel terkait REUNI 212 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Irwan Syambudi