tirto.id - “Jadi yang pertama punya New Avanza di jalan raya seharga Rp50 juta”
Laman situs
Seva.id, salah satu platform digital milik PT Astra International Tbk. menampilkan promo
flash sale yang akan digelar pada 30 Januari 2019 pukul 20.00 WIB.
Seva.id adalah
marketplace tempat pemasaran produk-produk Astra, Seva.id menyediakan informasi kendaraan baru dan bekas serta hunian, juga
booking service, simulasi kredit, dan lainnya.
Dari namanya
flash sale, maka konsumen bisa membawa pulang produk jauh di bawah harga normal. Toyota New Avanza hanya dijual Rp50 juta, tentu dengan syarat dan ketentuan. Padahal harga resmi Toyota New Avanza 1.3 G M/T
on the road Rp208,95 juta.
Flash sale awal 2019 merupakan kali kelima digelar, gelaran perdana pada September 2018. Berbagai jenis kendaraan disertakan di program ini antara lain Toyota New Yaris.
Flash sale kedua berlangsung pada 24 September 2018 menjual Toyota New Fortuner seharga Rp50 juta saja. Daihatsu All New Terios menjadi jenis kendaraan ketiga yang juga dipasarkan dan dijual melalui metode yang sama.
Pada
flash sale keempat,
Seva.id dan Astra menawarkan dua unit mobil bekas berkelas sekaligus, yaitu Daihatsu Great New Xenia X STD 2018 dan Toyota Innova Reborn G 2016, dengan harga masing-masing Rp50 juta. Semua unit kendaraan tersebut bisa dibawa pulang oleh konsumen tercepat.
Strategi
flash sale memang lumrah diterapkan oleh
e-commerce macam
marketplace untuk mencuri perhatian pasar
, apalagi Seva.id adalah pendatang baru. Djap Tet Fa, Chief of Astra Digital--lini bisnis Astra yang membawahi
Seva.id, CariParkir, dan Sejalan--mengatakan penguatan platform bisnis digital Astra salah satunya melalui Seva.id.
“Selain solusi yang tepat,
customer engagement menjadi hal yang sangat penting untuk menjangkau dan mempererat hubungan kami dengan pelanggan, khususnya dengan generasi milenial yang juga merupakan konsumen masa depan Astra,” jelas
Djap.
Sementara itu,
Head of Corporate Communication PT Astra International Tbk Boy Kelana
Soebroto mengatakan strategi memasarkan produk Astra dengan gimik berupa mobil murah seharga Rp50 juta, diharapkan masyarakat akan dapat dengan mudah membeli mobil hanya dari layar
smartphone. "Kami juga mendukung program digitalisasi terkait pembelian mobil di dealer atau showroom. Karena itu keberadaan Seva.id dimaksudkan untuk mempermudah proses tersebut, sehingga lebih ekonomis bagi masyarakat dan dealer," katanya.
Konsep membeli produk otomotif dengan platform digital pernah disampaikan oleh
Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur (Presdir) PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Ia pernah memperkirakan pada era digital, kegiatan membeli kendaraan bukan lagi menjadi aktivitas pergi ke dealer, tapi cukup dengan ponsel pintar.
"Orang beli mobil hanya tinggal duduk. Ini sudah terjadi di Amerika Serikat. Sekarang beli mobil, harus searching, datang ke dealer, saya harus ngomong, saya harus bikin STNK, setelah itu saya harus services, macam-macam. Betapa susahnya saya mau punya mobil," kata Warih. Saluran digital penjualan Astra ini menurut Boy Kelana akan dapat memperkuat posisi Astra di bisnis digital yang jadi pilar bisnis Astra yang paling buncit. Selama ini, Astra mengandalkan e
nam pilar utama: otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur dan logistik. Keseriusan Astra masuk ke platform digital tak hanya membesar aplikasi Seva, CariParkir, dan Sejalan. Astra juga membenamkan uang jutaan dolar dengan menyuntik dana ke Go-Jek.Namun, strategi
flash sale yang dipakai
Seva.id, maupun penjualan
secara online secara reguler memang masih tahap awal bagaimana Astra mencoba mengungkit bisnis digitalnya. Skema yang dipakai
Seva.id, masih memakai pola konvensional transaksi kendaraan, belum menjadi platform digital yang menyeluruh.
"Seva.id tidak memutus rangkaian pengiriman yang sudah ada sebelumnya. Pembeli tetap akan berhubungan dengan dealer ataupun
showroom rekanan Astra Digital setelah membeli mobil dari Seva.id. Tapi dengan Seva.id, konsumen mendapatkan kemudahan dan mendekatkan proses pembelian melalui digital," jelas Boy.
Pembelian dengan platform digital untuk kendaraan di Indonesia memang suatu keniscayaan. Pakar marketing, Philip Kottler dalam bukunya menjelaskan teori
Marketing 4.0 atau Pemasaran 4.0 (Pemasaran Digital) sebuah pendekatan pemasaran baru untuk membantu pemasar dalam mengantisipasi dan mengelola dampak teknologi. Konsep tersebut mengkombinasikan interaksi transaksi
online dan interaksi
offline antara korporasi dengan pelanggan.
International Business Machines Corporation (IBM) dalam 2019 Marketing Trends (
PDF) mengungkapkan tren pemasaran atau
marketing saat ini tidak seperti dulu. Dengan adanya big data dan kecerdasan buatan membuat alur kerja pemasaran menjadi lebih cepat dan agresif. Jika perusahaan ingin bersaing di era digital saat ini, maka sangat penting bagi perusahaan untuk membuat konsumen atau pelanggan untuk selalu merasa senang, salah satunya dengan platform digital, dan
flash sale ala Seva.id hanya gula-gula saja bagi Astra memperkenalkan dalam rangka membangun bisnis digitalnya.