Final Coppa Italia 2020 Juventus vs Napoli: Sarri Bukan Pengkhianat

Jadwal final Coppa Italia 2020 antara Juventus vs Napoli bakal berkesan bagi pelatih Bianconeri, Maurizio Sarri, yang pernah cukup lama membesut Partenopei.

Kontributor: Hendi Abdurahman

Terbit 16 Jun 2020 17:55 WIB,

Waktu baca ±3 menit

Pelatih Juventus yang pernah menukangi Napoli saat masih membesut Chesela, Maurizio Sarri. Darko Bandic / AP

tirto.id - Jadwal final Coppa Italia 2020 antara Juventus vs Napoli bakal digelar di Stadion Olimpico, Roma, Kamis (18/6/2020). Laga ini tentunya bakal berkesan bagi pelatih Bianconeri, Maurizio Sarri, yang pernah cukup lama membesut Partenopei. Apakah Sarri pengkhianat Napoli?

Bagi mantan striker Juventus, Marco Borriello, Sarri tidak bisa dikatakan telahn mengkhianati Napoli. Menurutnya, seseorang baik pemain maupun pelatih pindah dari satu klub ke klub lainnya bisa terjadi tanpa diduga, dan itu atas nama profesionalisme.

“Saya orang terakhir yang berbicara mengenai ini mengingat jumlah tim yang telah saya bela. Orang sering berbicara tentang pengkhianat, alih-alih itu hanya ambisi,” kata Borriello kepada Tuttosport yang dikutip Footbal Italia.

“Siklus Sarri di Napoli telah berakhir. Jujur saja, siapa yang akan menolak panggilan dari Juventus?” tambah eks pesepakbola yang juga pernah memperkuat AC Milan dan AS Roma ini.

Antara Sarri dan Napoli

Sosok Maurizio Sarri akan menjadi salah satu faktor yang membuat duel final Coppa Italia 2019/2020 berlangsung sengit. Selain beradu strategi dari sisi teknis, aura panas terjadi pula di luar lapangan, utamanya jelang laga bergulir.

Sarri barangkali pernah menjadi salah satu pelatih yang paling berjasa bagi Napoli. Ia membesut Partenopei selama tiga musim dari 2015 hingga 2018 sebelum digaet Chelsea lalu balik ke Italia untuk menangani Juventus.

Selama ditukangi Sarri, Napoli menjelma menjadi klub yang lebih berkarakter dan selalu beredar di papan atas klasemen Serie A, juga menjadi wakil Italia di Liga Champions.

Hengkangnya Sarri ditengarai lantaran perselisihan dengan bos Napoli, Aurelio De Laurentiis. Sang presiden bahkan menyebut Sarri “mata duitan” karena menerima pinangan Chelsea.

De Laurentiis bahkan menuding Sarri tidak sopan lantaran pelatih berusia 61 tahun itu sebenarnya masih terikat kontrak di Napoli yang tersisa 2 tahun lagi. Terlebih, kini Sarri jadi pelatih Juventus yang merupakan salah satu rival terberat Napoli di Serie A.

Berpeluang Raih Dua Trofi

Kendati banyak yang kecewa dengan cara bermain Juventus di bawah kepelatihan Sarri, namun Bianconeri justru berpeluang meraih dua trofi pada musim ini. Jika itu terjadi, maka akan menjadi sejarah dalam sejarah karier Sarri.

Di Serie A, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan masih berpotensi merengkuh Scudetto. Hingga pekan 26, Juventus masih memuncaki klasemen kendati hanya unggul satu poin dari Lazio yang berada di posisi kedua.

Adaptasi cara bermain Sarri, setelah tak menjalani laga kompetitif karena pandemi COVID-19, terlihat jitu ketika mengalahkan AC Milan di leg kedua semifinal Coppa Italia 2019/2020 leg kedua lalu.

Dominasi di beberapa sektor, seperti penguasaan bola, tendangan ke gawang, dan jumlah passing, misalnya, membuat lawan kesulitan mengembangkan permainan.

Usai menyingkirkan AC Milan, Sarri membawa Juventus ke final Coppa Italia untuk menghadapi Napoli yang melaju ke partai puncak setelah mendepak Inter Milan.

Sarri pun berpeluang meraih trofi perdananya bareng Juventus jika mampu mengalahkan mantan klub yang pernah sangat mencintainya itu.