Menuju konten utama

Film Jack Reacher: Never Go Back dan Daya Tarik Novel Lee Child

Novel laris tentang Jack Reacher karya pengarang Inggris, Lee Child sudah diadaptasi dalam dua film. Salah satunya adalah Jack Reacher: Never Go Back.

Film Jack Reacher: Never Go Back dan Daya Tarik Novel Lee Child
Jack Reacher. foto/Dok, Mola Tv

tirto.id - Film Jack Reacher memiliki banyak hal yang sulit dicerna akal. Jack Reacher adalah pengembara permanen, tanpa rumah, juga tak punya harta.

Mengembara dengan bekal baju melekat di badan, sebatang sikat gigi, dan bahkan tak membawa tas, adalah kegiatan sehari-harinya. Jika ada uang, Reaher bermalam di hotel murahan.

Namun, Reacher bukan orang senewen. Sempat menjadi polisi militer Angkatan Darat AS hingga berpangkat mayor, sekaligus mengoleksi banyak bintang penghargaan, Reacher memutuskan pensiun dini pada usia 36. Ia jago dalam urusan menembak, perkelahian, dan selalu mampu mengendus kejahatan, termasuk yang konspiratif sekalipun.

Hidup bebas sebagai warga sipil tidak membuat kemampuan Reacher tumpul. Dia tetap terampil melumpuhkan musuh saat bersenjata maupun dengan tangan kosong. Mengembara sebenarnya "pekerjaan" sampingan Reacher, karena yang betul-betul diurusinya adalah memburu pelanggar pidana, dengan kekerasan jika perlu.

Karakter fiksi ini muncul pertama kali di novel Killing Floor, karya Lee Child yang terbit pada 1997. Setelah itu, lebih dari 20 edisi novel Jack Reacher dilahirkan penulis Inggris bernama asli James Grant tersebut. Dan, semuanya membuat jutaan pembaca jatuh cinta pada sosok Jack Reacher.

"Nama saya Jack Reacher. Tanpa nama tengah, tanpa alamat. Saya punya prinsip: orang-orang yang bikin masalah dengan saya, mereka tanggung risikonya sendiri," begitu Reacher mendeskripsikan dirinya di karya Child.

Menurut John Lanchester, dalam sebuah artikelnya di The New Yorker, salah satu yang membuat novel-novel Jack Reacher mempesona adalah kemampuan Child menyeimbangkan fantasi yang memenuhi harapan pembaca dengan gambaran detail membumi.

Fantasi yang memikat dalam novel Child terdapat pada sosok Reacher, sang pahlawan pengembara yang hidup bebas dengan prinsip hidup unik.

Sementara dalam detail, Child tidak main-main. Sekadar contoh, gambaran sosok Jack Reacher, ditulisnya dengan keterangan: pria setinggi 6 kaki 5 inci, dengan berat badan fluktuatif antara 220 hingga 250 pon (99-113 Kg), dan tak ada timbunan gajih di tubuhnya.

Keputusan Child membangun karakter Reacher sebagai sosok mantan polisi militer juga didasari alasan yang bisa membikin kepala pembaca manggut-manggut. Sebagai eks polisi militer, tulis Child, Reacher merupakan orang yang terlatih membekuk penjahat dengan kemampuan di atas rata-rata.

Dalam novel Killing Floor, Child menulis, polisi militer punya keistimewaan tersendiri. Mereka tidak dilatih untuk menangani pelaku kejahatan biasa. Polisi militer berurusan dengan tentara pelanggar hukum. Artinya, polisi militer harus menghadapi pembunuh yang sudah terlatih memakai senjata, melakukan sabotase, dan bertempur.

Sepanjang karier kepenulisannya, Lee Child sudah menulis 24 novel tentang Jack Reacher. Novel-novel pengarang kelahiran Coventry, Inggris tersebut telah terjual lebih dari 100 juta eksemplar, mengutip data penerbit HarperCollins.

Masih ada tiga buku lain tentang karakter serupa, termasuk novel karangan Child bareng adiknya, Andrew Child (Andrew Grant). Di antara tiga buku tersebut, juga ada kumpulan cerita pendek tentang Jack Reacher, dan sebuah karya yang khusus dibuat Child untuk memperkenalkan semesta sang tokoh kepada pembaca.

Laporan The Guardian pada Januari 2020 lalu mewartakan bahwa Lee Child memutuskan berhenti menulis kelanjutan cerita Jack Reacher. Ia memasrahkan penulisan novel selanjutnya ke sang adik.

Child mengaku tak khawatir penggemar novelnya akan kecewa. Kata Child, "Pembaca tidak perlu tahu tentang saya atau siapa pun yang menulis. Mereka hanya peduli dengan Reacher. Saya yakin, ia berada di tangan yang tepat."

Pencapaian Dua Film Jack Reacher

Sebagaimana nasib banyak novel populer lain, karya Child diadaptasi ke layar sinema. Sejauh ini, ada dua film Hollywood yang mengangkat kisah Jack Reacher, dan beberapa episode serial TV.

Film pertama adaptasi karya Child dirilis pada 2012. Mola TV sudah menyediakan film berjudul Jack Reaher itu dalam koleksinya. Box Office Mojo mencatat penayangan film ini di seluruh dunia mendatangkan pendapatan bruto 218 juta dolar AS, lebih dari tiga kali lipat biaya produksinya.

Kesuksesan itu diikuti perilisan film kedua pada 2016, Jack Reacher: Never Go Back yang kini juga sudah dapat ditonton di Mola TV. Berbiaya produksi USD60 juta, film ini meraup 162 juta dolar AS.

Karakter Jack Reacher dalam kedua film itu diperankan aktor kawakan, Tom Cruise. Keberhasilan kedua film memikat mata jutaan penonton menunjukkan masih kuatnya kharisma pemeran Ethan Hunt di Mission Imposible itu.

Secara kualitas, harus diakui, kedua film Jack Reacher tersebut memiliki perbedaan meski sama-sama melibatkan Tom Cruise sebagai pemeran utama. Untuk mengetahui perbedaannya, sampean bisa nonton sendiri filmnya.

Film pertama Jack Reacher digarap Christopher McQuarrie, sutradara yang pernah berkolaborasi dengan Cruise dalam film Mission: Impossible - Rogue Nation dan Mission: Impossible - Fallout.

Penulis naskah film thriller neo-noir legendaris The Usual Suspect tersebut menyusun skenario seri pertama Jack Reacher berdasarkan salah satu novel Lee Child, One Shot.

Sedangkan Jack Reacher: Never Go Back merupakan hasil kerja sutradara Edward Zwick, sosok yang pernah berhasil menggarap film apik Blood Diamond, dan pernah bekerja sama dengan Tom Cruise dalam The Last Samurai.

Mengadaptasi kisah salah satu Novel Lee Child, Never Go Back, naskah film kedua Jack Reacher dikerjakan oleh Zwick bersama Marshall Herskovitz dan Richard Wenk. Nama terakhir tercatat pernah terlibat sebagai salah satu penulis skenario film The Mechanic dan The Magnificent Seven.

Sinopsis Film Jack Reacher: Never Go Back

Fokus utama cerita film Jack Reacher: Never Go Back adalah sebuah konspirasi yang menggerogoti internal Angkatan Darat AS. Konspirasi itu berujung pada tewasnya beberapa perwira polisi militer.

Jack Reacher terseret pula dalam kasus yang sama sehingga harus ditahan. Satu penyebabnya adalah kedekatan Reacher dengan Mayor Susan Turner (Cobie Smulders).

Meskipun kerap berkomunikasi, Reacher semula tak pernah bertemu langsung dengan Susan yang menjabat komandan unit polisi militer 110. Reacher hanya sering menelepon Susan untuk berkoordinasi dalam penanganan sejumlah kejahatan yang melibatkan penegak hukum.

Susan tak asing dengan Reacher karena sosok tersebut adalah legenda hidup di kalangan polisi militer AS. Reacher juga pernah menempati posisi yang diduduki Susan.

Konteks ini membuat keduanya tidak canggung ketika bekerja sama menangani kejahatan yang dibongkar Reacher, seperti perdagangan manusia yang melibatkan tentara dan polisi.

Intensitas komunikasi membuat Reacher dan Susan saling terpikat. Maka, suatu hari Reacher ingin menemui Susan secara langsung.

Namun, ketika Reacher mendatangi kantor sang Mayor, ia sudah digantikan orang lain. Beberapa hari setelah keduanya berkomunikasi via telepon, Susan ternyata ditahan atas tuduhan terlibat kasus spionase.

Pengalaman panjang sebagai investigator cemerlang membuat Reacher tak mudah percaya dengan tuduhan kepada Susan. Ia lantas menggali informasi dari pengacara yang ditunjuk mendampingi Susan, Kolonel Moorcroft (Robert Catrini).

Reacher memang mendapat informasi terang mengenai konteks yang memicu penangkapan Susan. Namun, dari Moorcroft pula, ia mengetahui fakta yang membikinnya kaget.

Setelah Reacher mundur dari militer, ternyata ada seorang perempuan mengaku mempunyai anak bernama Samantha (Danika Yarosh), darinya. Ibu Samantha meminta tunjangan dari Angkatan Darat AS untuk membiayai kebutuhan anak yang diakui hasil hubungannya dengan Reacher.

Reacher sempat mencari keberadaan Samantha. Namun, tingkah bengal Samantha membuat Reacher ragu bahwa remaja itu adalah anaknya.

Maka, untuk sementara, fokus Reacher tertuju kepada kasus Susan yang ternyata dilatarbelakangi sebuah investigasi polisi militer terhadap kasus raibnya banyak senjata militer AS di Afghanistan saat akan dipulangkan. Investigasi itu dilakukan atas perintah Susan.

Satu insiden lantas membuat posisi Reacher tersudut. Tak lama setelah bertemu Reacher, Kolonel Moorcroft ditemukan tewas di rumahnya dengan banyak luka akibat pukulan. Kecurigaan polisi militer segera tertuju pada Reacher. Ia lalu ditahan di penjara yang sama dengan tempat Susan diterungku.

Meski begitu, bukan Jack reacher jika penjara membatasi pergerakannya. Dalam hitungan menit, Reacher berhasil lolos dari penjara polisi militer, sekaligus membawa Susan kabur.

Mereka kemudian melakukan investigasi untuk mengusut konspirasi yang menjebak Susan, sambil terus menghindari kejaran polisi militer.

Di luar dugaan, ternyata ada komplotan lain yang memburu mereka. Komplotan yang mendalangi konspirasi untuk menjebak Susan itu juga mengancam akan membunuh Samantha, gadis remaja yang diklaim sebagai anak Reacher.

Komplotan itu ternyata jauh lebih berbahaya dari para polisi militer yang terlibat dalam konspirasi menjebak Susan. Mereka sudah membunuh 2 anak buah Susan di Afghanistan, Kolonel Moorcroft, dan menembak mati beberapa orang di rumah Samantha setelah gagal menculik gadis tersebut.

Bahkan, Kolonel Morgan yang memerintahkan penahanan Susan dan Reacher, sekaligus memimpin penyelidikan kasus keduanya, turut menjadi korban. Sialnya, Morgan menjadi sasaran setelah dia ditemui oleh Reacher dan Susan.

Belakangan, Reacher dan Susan menyadari bahwa mereka harus menghadapi komplotan pimpinan seorang jenderal AS, pemilik perusahaan kontraktor militer bernama Parasource. Sang jenderal mengerahkan sejumlah pembunuh terlatih untuk memburu mereka.

Alhasil, Reacher harus menuntaskan beragam masalah sekaligus. Selain harus membantu Susan membongkar konspirasi sang jenderal, ia harus menyelamatkan Samantha, menghindari kejaran polisi militer, dan menumpas para pembunuh bayaran Parasource.

Keseruan aksi Tom Cruise dan keseluruhan cerita film Jack Reacher: Never Go Back tersebut, bisa ditonton di Mola TV.

Baca juga artikel terkait MOLA TV atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH