Menuju konten utama

Film Fantasi Paling Diminati dan Panen Pundi Uang

Film fantasi merupakan film yang paling banyak diminati dan menghasilkan pundi-pundi uang cukup besar. Tokoh-tokoh jagoan komik Marvel merupakan salah satu penguasanya.

Film Fantasi Paling Diminati dan Panen Pundi Uang

tirto.id - Saat James Cameron dan 20th Century Fox kembali menunda rencana jadwal peluncuran Avatar 2, para penggemar Avatar di seluruh dunia tentu dibikin kecewa berat dan makin penasaran. Sempat dijadwalkan 2014, lalu diundur 2018, hingga akhirnya penayangan Avatar 2 dijadwalkan ulang pada 2020.

Kelanjutan film fantasi ini telah lama dinanti oleh para pecinta film di seluruh dunia semenjak Avatar dirilis 2009 lalu. Film Avatar sampai April 2017 menurut data Box Office Mojo, bertengger pada 20 Top Global Box Office. Avatar mampu mendapatkan pundi-pundi hingga 2,79 miliar dolar AS, sekaligus menempati posisi teratas. Avatar termasuk kategori film fantasi. Setelah itu, film drama romatis epik yang diambil dari kisah nyata karamnya kapal pesiar, Titanic (1997) memperoleh pendapatan sebesar 2,19 miliar dolar AS, atau berada pada posisi kedua.

Infografik Periksa Data Film Marvel

Dari daftar tersebut, terlihat bahwa film fantasi menjadi pilihan masyarakat dunia untuk ditonton. Selain Avatar, film ketiga dengan pendapatan global yang besar ditempati oleh Star Wars: The Force Awakens (2015) dengan hasil pendapatan sebesar 2,07 miliar dolar AS. Tempat keempat dan kelima juga ditempati oleh film fantasi, yaitu Jurassic World dengan pendapatan 1,67 miliar dolar AS dan Marvel's The Avengers dengan pendapatan 1,52 miliar dolar AS.

Mengapa Film Fantasi Diminati?

Sebanyak 35 persen dari Top 20 Global Box Office tersebut merupakan film fantasi, mulai dari Star Wars: The Force Awakens (2015) hingga Frozen (2013) yang merupakan film 3D computer-animated musical fantasy. Bahkan, pada konteks tertentu, film-film super hero pun masih masuk dalam panjang dari genre film fantasi. Jika film super hero masuk sebagai film fantasi, maka proporsi film fantasi dalam Top 20 Global Box Office tersebut malah mencapai 60 persen.

Infografik Periksa Data Film Marvel

Mengapa film fantasi itu banyak dibuat, dan menjadi film-film yang jadi langganan masuk daftar top box office?

Soal perbedaan preferensi penonton untuk sekadar memilih film yang satu atau film yang lain, film bergenre fantasi dalam konteks industri film Holywood memang seakan tidak dapat dipisahkan. Bukan saja dalam konteks film, hubungan Hollywood dengan genre fantasi pun melumer hingga ke adaptasi dalam bentuk buku di toko-toko buku, tayangan televisi, ataupun berbagai rumor dan rencana produksi soal film-film. Industri soal fantasi ini bahkan sudah berkembang sejak 1980-an dan menjadi karakter yang kuat dalam kultur pop Amerika. Aspek lainnya, meriahnya film fantasi itu, dalam konteks tontonan dan hiburan orang-orang modern, mengingatkan kita soal konsep Entzauberung dari Max Weber (1864-1920).

Konsep tersebut dapat diartikan secara terbuka sebagai sikap “kekecewaan”, dan menggambarkan masyarakat barat pada waktu itu yang dikenal dengan karakter modern, birokratis, sekuler, dan dengan kekuatan utama pada pemahaman ilmiah. Realitas kehidupan sehari-hari masyarakat yang sudah serba rutin, sumpek dan hanya itu-itu saja, seringkali mendorong kebutuhan pada passion orang untuk menikmati kembali situasi melihat “dunia yang menjadi seperti taman terpesona yang hebat”, penuh dengan segala hal yang mistis, tidak mungkin, ganjil, aneh, dan fantasi.

Film-film fantasi, sesekali dapat membantu orang untuk jeda, membuat penghiburan dan menjadi penyelamat dari segala hal yang mungkin tidak dapat terjadi dalam dunia nyata sehari-hari. Jika kejahatan, kriminalitas ataupun soal lain masih menjadi masalah utama dalam hidup kita, dengan film-film Hollywood itulah, orang dapat menemukan “kemenangan” dan “penyelesaian” serta membuatnya mungkin musnah dalam cerita kehidupan.

Film Fantasi Marvel

Dari daftar Top 20 Global Box Office, sebanyak 25 persen didominasi film-film dari Marvel Studio. Sebut saja Marvel's The Avengers (2012), Iron Man 3 (2013) dan Captain America: Civil War (2016). Marvel pada awalnya bergerak di bidang penerbitan, khususnya soal komik. Marvel pada 1939 dengan nama Timely Publication, kemudian pada 1950-an dikenal dengan nama Atlas Comics. Pada 1961, Marvel mengenalkan sekelompok geng pahlawan The Fantastic Four dan menjadi tonggak awal perkembangan Marvel secara modern.

Belum lagi karakter-karakter super hero lainnya, seperti Iron Man, Captain America, Hulk, Thor, Black Widow hingga Daredevil, Spider-Man ataupun Ant-Man dan Wolverine. Karakter fiksi dari Marvel itu seringkali dapat dilihat oleh pembaca ataupun penontonnya sebagai sebuah satu realitas tersendiri, yang disebut Marvel Universe, dengan sesekali memberikan cerminan kota dari kehidupan secara nyata. The Fantastic Four, Avengers, Daredevil dan Spider-Man dapat dilihat sebagai cermin dari kota New York City. Sementara, kisah kehidupan sekelompok super hero nyentrik dalam X-Men dapat dilihat berlokasi sama di Salem Centre, New York.

Film-film adaptasi karakter komik Marvel rata-rata diproduksi dengan biaya 185 juta dolar AS per film. Hingga April 2017, Spider Man 3 merupakan film Marvel yang diproduksi dengan biaya tertinggi, yaitu 258 juta dolar AS. Diikuti oleh Avengers: Age of Ultron dengan biaya produksi sebesar 250 juta dolar AS.

Infografik Periksa Data Film Marvel

Sedangkan, film Marvel dengan biaya produksi termurah adalah Spiderman dan Ant-Man. Film Spiderman mencatatkan biaya produksi sebesar 139 juta dolar AS. Sedangkan, film Ant-Man yang diluncurkan pada 2015 ini menelan biaya produksi sebesar 130 juta dolar AS.

Dilihat berdasarkan keuntungannya, yang dihitung hanya dari pendapatan box office dikurangi biaya produksi, seri The Avengers menempati posisi tertinggi keuntungan. Film Marvel’s The Avenger’s menempati posisi tertinggi dengan keuntungan sebesar 1,299 miliar dolar AS atau sekitar enam kali lipat dibandingkan biaya produksinya. Diikuti oleh Avengers Age of Ultron dengan keuntungan 1,155 miliar dolar AS.

Infografik Periksa Data Film Marvel

Catatan, daftar tersebut belum memasukan film Logan (2017) yang diproduksi dengan biaya 97 juta dolar AS, dan hingga awal Mei 2017 sudah meraup pendapatan global hingga 608 juta dolar AS. Menariknya, 63 persen dari pendapatan itu diperoleh melalui distribusi dan penayangan secara global. Semua itu lantas menjadi kenyataan yang menarik. Melihat data yang ada, film-film bergenre fantasi, ataupun model cerita superhero, seperti karya adaptasi karya Marvel, cenderung mudah meraup untung. Capaian gemilang lainnya mampu bertengger di deretan puncak box office dunia.

Film-film itu juga mudah populer, mudah disuka orang kebanyakan. Film fantasi dan superhero mungkin memang ampuh dalam memberi “obat penawar” dari kepenatan rutinitas hidup sehari-hari. Industri film Hollywood dengan produk film-film fantasinya, ataupun superhero ala-ala Marvel Universe berhasil mengkapitalisasi kepenatan manusia modern, sekaligus mengubahnya menjadi bisnis dengan pundi-pundi uang yang tak sedikit.

Baca juga artikel terkait PERIKSA DATA atau tulisan lainnya dari Frendy Kurniawan

tirto.id - Film
Reporter: Frendy Kurniawan
Penulis: Frendy Kurniawan
Editor: Suhendra