Menuju konten utama

Film Dokumenter Pulau Plastik akan Tayang di Bioskop 22 April 2021

Film dokumenter "Pulau Plastik" akan tayang di bioskop pada 22 April 2021

Film Dokumenter Pulau Plastik akan Tayang di Bioskop 22 April 2021
(Ilustrasi) Warga berjalan di samping sampah yang menumpuk di pantai Dadap, Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (9/9/2020). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/aww.

tirto.id - Film dokumenter "Pulau Plastik" yang mengangkat tentang permasalahan sampah plastik di Indonesia ini akan tayang di bioskop. Film ini tercipta berkat kerja sama Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput, dan WatchdoC.

Secara garis besar, isu sampah plastik belum menjadi perhatian masyarakat, tertutama terkait dengan bahayanya. Padahal, hal ini bisa mempengaruhi kelangsungan hidup di bumi. Film ini berkisah tentang tiga orang yang menolak diam melawan plastik sekali pakai.

Dalam film tersebut, Gede Robi vokalis band rock Navicula asal Bali, Tiza Mafira pengacara muda asal Jakarta dan Prigi Arisandi ahli biologi dan penjaga sungai asal Jawa Timur menelusuri sampai sejauh mana jejak sampah plastik masuk ke rantai makanan.

Selain itu, mereka juga menelusuri bagaimana dampaknya terhadap kesehatan manusia, dan apa yang bisa dilakukan untuk menghentikannya.

"Kami ingin punya kontribusi walaupun enggak sebesar yang lain. Ini sesuatu yang jarang di mana ada film dokumenter dengan isu-isu seperti ini bisa masuk media besar (bioskop) dan terus diperbincangkan," kata Angga Dwimas Sasongko selaku produser eksekutif seperti diwartakan Antara.

"Dengan dibicarakan secara terus-menerus kita semakin punya solusi yang konkret," lanjut dia.

Sebenarnya, dokumenter "Pulau Plastik" diadaptasi dari serial yang disutradarai oleh Dandhy Laksono dan Rahung Nasution, dengan judul yang sama. Menurut Dandhy, film ini tidak hanya kolaborasi para produser, filmmaker, dan karakternya, tapi juga kombinasi antara ilmu pengetahuan, aktivisme jalanan, kerja-kerja kesenian, hingga investigasi dalam videografi.

"Saya percaya amplifikasi dari cerita ini akan luar biasa. Ceritanya luar biasa dan ditayangkan di platform yang mainstream (bioskop)," kata Dandhy.

Menurut Rahung sendiri, film ini memotret satu bagian sejarah manusia di Indonesia yang berusaha keluar dari masalah dengan tidak menimbulkan masalah baru.

Film "Pulau Plastik" ini sengaja ditayangkan bersamaan dengan peringatan Hari Bumi Sedunia. Tujuannya, untuk mengajak masyarakat agar menjaga bumi. Diharapkan, film ini juga bisa menginspirasi masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Untuk pemutarannya di bioskop nanti, Angga mengatakan, film tersebut akan tayang terbatas dan tidak dirilis secara serempak di bioskop di Indonesia. Nantinya, pemutaranya akan dibagi per wilayah secara bertahap agar masyarakat dapat menyaksikannya.

"Kita enggak serempak, karena kan ini film dokumenter, takutnya nanti baru tayang seminggu terus film udah enggak ada, jadi yang mau lihat susah. Kita akan tayang secara road show, di mulai dari Bali," ujar Angga.

Baca juga artikel terkait FILM DOKUMENTER

tirto.id - Film
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya