Menuju konten utama

Festival Sastra Bengkulu 2019 Akan Digelar pada 13-15 September

Festival Sastra Bengkulu 2019 akan digelar pada 13 hingga 15 September.

Festival Sastra Bengkulu 2019 Akan Digelar pada 13-15 September
Ilustrasi {Foto/Shutterstock]

tirto.id - Imaji Indonesia bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) mengadakan Festival Sastra Bengkulu 2019.

Festival bertajuk "Sastra, Anak Muda, dan Tradisi" ini akan dihelat pada 13-15 September 2019 di Kota Bengkulu. Sekitar 100 orang dari berbagai kota di Indonesia dan mancanegara akan ikut berpartisipasi di dalamnya.

Separuh lebih peserta Festival Sastra Bengkulu 2019 adalah anak muda, yang sebagian besar dari Bengkulu. Mereka diharapkan menjadi benih-benih yang akan menyuburkan dunia sastra di kota tersebut.

“Masa depan sastra Bengkulu, juga sastra Indonesia secara keseluruhan, berada di tangan generasi muda,” ujar Willy Ana, penyair Bengkulu dan Ketua Panitia Festival Sastra Bengkulu 2019, dalam rilis yang diterima Tirto, Rabu (11/9/2019).

Ada yang berbeda dari festival tahun ini. Bila tahun lalu hanya berfokus pada penyair, festival tahun ini mengakomodir penulis sastra lain seperti: penulis cerpen, novelis, dan esais. Festival ini digelar sebagai upaya untuk mendorong makin banyak sastrawan muda yang tumbuh.

“Bakat ini tak boleh disia-siakan. Kami ingin mendorong mereka untuk menyadari bahwa bakat itu dapat diasah, dan Insya allah, suatu saat nanti lahir seorang penulis besar di antara mereka,” tambah Willy.

Karena festival tahun ini berfokus pada penulis muda, maka konsep acaranya merupakan pendidikan dan literasi.

Panitia akan mengadakan seminar bahasa dan sastra serta workshop penulisan cerita pendek, puisi, dan esai.

Seminar akan diisi oleh Joko Pinurbo, sastrawan asal Yogyakarta; Wacana Minda, sastrawan Malaysia; Putu Fajar Arcana, redaktur budaya harian Kompas; dan Kurnia Effendi, sastrawan dari Jakarta.

“Kami juga memberi forum kepada tiga pengarang muda untuk berbagi pengalaman mereka dalam berkarya,” Willy Ana menambahkan.

Sedangkan, workshop akan diisi oleh Kurnia Effendi, Iyut Fitra, dan Iwan Kurniawan. Di samping itu, sastrawan lain seperti Willy Ana, Mustafa Ismail, dan Zaim Rofiqi akan buka-bukaan soal rahasia dan kiat mereka menulis.

Seminar dan workshop ini rencananya akan diadakan di FKIP Universitas Bengkulu.

“Kampus adalah salah satu tempat terbaik untuk mendorong munculnya banyak penulis muda,” ucap Iwan Kurniawan, anggota panitia pengarah.

Festival ini juga akan dimeriahkan pembacaan puisi oleh para penyair dan tokoh publik yang bertajuk “Malam Puisi untuk Indonesia Lebih Bertoleransi”.

Agenda ini dilaksanakan atas kerjasama antara panitia dengan RRI Bengkulu. Malam pembacaan puisi akan digelar pada Sabtu, 14 September 2019, yang akan disiarkan secara langsung oleh RRI Bengkulu dan kanal Youtube RRI Net.

Atas kerjasama ini, Willy Ana menyebut bahwa Direktur Utama RRI, M Rohanudin, dan Kepala RRI Bengkulu, Ahmad Bahri memiliki kepedulian yang tinggi pada seni dan kebudayaan.

“Mereka memberi apresiasi kepada kegiatan ini,” ujar Willy Ana lagi. “Apalagi Bapak Rohanudin adalah seorang penyair,” pungkasnya.

Selain BEKRAF dan RRI, Imaji Indonesia juga bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu, FKIP Universitas Bengkulu, dan Djarum Foundation dalam menggelar festival ini.

Festival Sastra Bengkulu tahun ini merupakan pagelaran yang kedua kalinya. Pada 2018 lalu, festival serupa diikuti oleh setidaknya 150 penyair dari berbagai kota di Indonesia, ditambah utusan dari Malaysia dan Singapura.

Para peserta diperkenalkan pada berbagai budaya dan wisata di Bengkulu: Pantai Panjang, Benteng Marlborough, Tapak Paderi, Taba Penanjung, dan kebun teh Kepahiang.

Baca juga artikel terkait SASTRA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Adilan Bill Azmy

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Adilan Bill Azmy
Penulis: Adilan Bill Azmy
Editor: Yandri Daniel Damaledo