Menuju konten utama

Festival Danau Toba, Upaya Capai Target 20 Juta Wisman 2019

Setelah ditetapkan sebagai salah satu "10 Bali Baru" Danau Toba mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Kali ini, pemerintah melalui Badan Otorita Pariwisata Danau Toba meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana di sekitar Danau Toba untuk meningkatkan potensi lingkungan sekitarnya.

Festival Danau Toba, Upaya Capai Target 20 Juta Wisman 2019
Panorama Danau Toba yang terlihat dari Balige, Tobasa, Sumatera Utara, Minggu (21/8). Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara ini yang dikelilingi tujuh Kabupaten/Kota tersebut merupakan danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik yang kini menjadi salah satu dari 10 tujuan wisata andalan di Indonesia. ANTARA FOTO/Septianda Perdana.

tirto.id - Salah satu alat promosi andalan pemerintah untuk mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 270 juta wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air pada 2019 adalah meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Festival Danau Toba (FDT) 2016. FDT akan berlangsung di Kota Muara, Kabupaten Tapanulli Utara, Sumatera Utara (Sumut) pada 9-12 September 2016.

Disamping untuk mencapai target nasional, pemerintah juga memproyeksikan kunjungan wisatawan ke Sumatera Utara (Sumut) semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kunjungan tahun lalu mencapai 11,4 juta (229.228 wisman dan 11,21 juta wisnus) dan sekitar 76.544 wisman dan 858.620 wisnus di antaranya mengunjungi obyek wisata Danau Toba.

“Setelah ditetapkan sebagai destinasi prioritas dan akan menjadi salah satu “10 Bali Baru” pada 2019 kita proyeksi kunjungan wisman ke Toba akan meningkat signifikan mencapai 1 juta wisman,” kata Menpar Arief Yahya didampingi Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan dalam jumpa pers FDT 2016 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata, seperti dikutip dari laman kemenpar.go.id, Senin (5/9/2016).

Agar bisa mencapai proyeksi satu juta wisatawan, ditetapkanlah sebuah Badan Otorita Pariwisata Danau Toba untuk melakukan percepatan pembangunan Toba dengan acuan pada Tiga A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas), merestorasi lingkungan Danau Toba (indestifikasi isu dan alternatif solusi), melakukan pengembangan pemasaran pariwisata (branding, advertising, dan selling), serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan industri pariwisata.

“Badan Otorita Pariwisata Danau Toba berusaha menarik investor untuk menanamkan modalnya ke Toba. Kita proyeksikan investasi akan masuk sebesar Rp 20,06 triliun, sebesar Rp 8,7 triliun di antaranya merupakan investasi swasta (PMA dan PMDN),” kata Menpar Arief Yahya.

Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengatakan, untuk mendukung program percepatan pengembangan destinasi prioritas Danau Toba , pembangunan infrastruktur terus ditingkatkan antara lain persiapan jalan tol dari Kota Pematangsiantar hingga kawasan Danau Toba di Parapat yang dimulai tahun depan.

“Selain itu akses penerbangan juga ditingkatkan. Akses ke Toba sekarang semakin mudah kini sudah ada penerbangan langsung dari Jakarta-Silangit, maupun Batam-Silangit,” kata Gubernur Erry Nuradi.

Meningkatkan Kualitas Lingkungan Danau Toba

Selain meningkatkan kualitas infrastruktur, upaya Badan Pelaksana Otorita Danau Toba adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup (LH) di sekitar kawasan Danau Toba dengan melakukan restorasi lingkungan terutama untuk mengatasi permasalahan isu limbah, hutan, dan karamba.

“Saat ini ada sebanyak 157 ribu hektar lahan krisis atau 21% dari luas daerah tangkapan air yang harus kita restorasi dengan penanaman pohon sehingga mencapai 100 ribu ha lahan hingga tahun 2019 mendatang,” katanya.

Dikatakan, FDT 2016 diharapkan dapat menjadi festival internasional bercitra kuat dan diakui dunia sebagai destinasi berbasis geopark yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Oleh karena itu kita akan fokus pada pelestarian alam dan kreatifitas budaya masyarakat sekitar Danau Toba serta pemberdayaan masyarakat agar kesejahteraannya meningkat,” kata Tengku Erry Nuradi.

Agar target tersebut dapat tercapai sebaik mungkin, penyelenggara menyemarakkan acara FDT dengan berbagai kegiatan antara lain berupa atraksi seni budaya, wisata olahraga (sport tourism), dan pertunjukan opera/tarian kolosal.

Di selenggarakan pula aneka lomba, di antaranya lomba paramotor, lomba lintas Toba, lomba perahu tradisional, lomba renang rakyat lomba kapal hias, lomba fotografi, lomba pemilihan Ucok Butet, serta dimeriahkan oleh pertunjukan musik dengan menampilkan para artis penyanyi ibukota.

Baca juga artikel terkait FESTIVAL DANAU TOBA 2016 atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh