Menuju konten utama

FestiFund 2020 Ajak Masyarakat Investasi Reksa Dana di Masa Pandemi

Indo Premier Sekuritas mengajak masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di masa pandemi COVID-19. 

FestiFund 2020 Ajak Masyarakat Investasi Reksa Dana di Masa Pandemi
Ketua Dewan Presidium Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI), Prihatmo Hari Mulyanto. foto/Dok. indo premier sekuritas/Rilis

tirto.id - Indo Premier Sekuritas perusahaan penyedia jasa keuangan di pasar modal terus memberikan literasi dan edukasi keuangan ke masyarakat Indonesia dan mengajak untuk berinvestasi di masa pandemi COVID-19.

"Dari sisi infrastruktur kita telah mengembangkan aplikasi investasi yang terintegarasi melalui single app IPOT yang bisa digunakan oleh masyarakat tidak hanya berinvestasi di saham, tetapi juga produk pasar modal lainnya, termasuk reksa dana," tegas Direktur Utama Indo Premier Sekuritas, Moleonoto The dalam rilis yang diterima Tirto, Selasa, 29/9/2020).

Dari sisi inisiatif literasi dan inklusi, jelasnya, selain edukasi rutin yang dilakukan secara virtual khususnya pada masa-masa pandemi saat ini, Indo Premier menyelenggarakan FestiFund 2020.

"Rencana kami acara ini bisa kita lakukan setiap tahun, kalau perlu lebih dari 1 kali dalam setahun dengan tujuan mengenalkan manfaat reksa dana dan produk pasar modal lainnya serta pengetahuan produk-produk pasar modal lainnya pada masyarakat Indonesia," katanya.

Ia menambahkan, setiap sesi disusun komprehensif mulai dari agenda perencanaan keuangan, pengenalan produk reksa dana bagi pemula sampai strategi investasi sesuai dengan preferensi dan tolerasi risiko setiap investor.

"Harapan kami FestiFund 2020 ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap produk reksa dana. Semoga ini bisa dijadikan alternatif investasi dan tools untuk diversifikasi portfolio."

Ketua Dewan Presidium Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI), Prihatmo Hari Mulyanto pun mengapresisi inisiatif acara FestiFund 2020.

Ia mengakui kalau Indo Premier Sekuritas merupakan salah satu perusahaan efek yang sangat aktif di dalam melakukan acara-acara sosialisasi terkait dengan produk-produk reksa dana. Ia pun optimis FestiFund 2020 akan memberikan hasil yang maksimal bagi perkembangan reksa dana di Indonesia.

"Kalau kita bicara pencapaian industri di reksa dana pada hari cukup menggembirakan. Dana kelolaan sudah tumbuh lebih dari 500 triliun rupiah lebih dari 2.000 produk. Kalau lihat jumlah investor juga telah tembus di atas 2 juta. Ini saya rasa pencapaian yang luar biasa, apalagi sekarang sudah ada kemudahan bertransaksi melalui platform elektronik," tegasnya.

Semakin diterimanya reksa dana di masyarakat, imbuhnya, tentu ada tantangan di industri yakni agar selalu menjaga industri ini tetap memiliki integritas profesionalisme sehingga bisa memberikan kepercayaan pada masyarakat luas.

Sementara itu, Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A Otoritas Jasa Keuangan, Luthfy Zain Fuady mengatakan FestiFund 2020 merupakan salah satu ikhtiar untuk menyikasi pandemi COVID-19 secara positif.

Ia lantas mengajak masyarakat untuk menyikapi ujian pandemi COVID-19 dengan tetap bersyukur atas nikmat pertumbuhan yang sudah dialami saat ini, kendati masih ada banyak hal yang harus dilakukan untuk mengatasi berbagai tekanan di tengah pandemi COVID-19.

"Di tengah uncertainty saat ini optimisme harus selalu ada. Kita harus tetap optimis karena justru di periode 9 bulan terakhir ini, dengan 7 bulan masuk masa pandemi, jumlah investor justru meningkat 20% dibandingkan akhir 2019. Saat ini ada 3,2 investor yang memiliki SID. 2,4 juta SIDnya merupakan kontribusi dari industri reksa dana," terangnya.

Untuk meningkatkan optimisme masyarakat investor, ia pun meminta para narasumber FestiFund 2020 untuk menyampaikan informasi secara seimbang terkait produk dan risiko produk dengan mengedepankan aspek-aspek yang sifatnya edukatif dan literatif.

Optimisme serupa disampaikan Ekonom Senior INDEF, Dr. Aviliani. Ia menegaskan meski potensi Indonesia masuk jurang resesi itu ada, tetapi defisit dan penurunan pertumbuhannya itu relatif sangat rendah.

"Resesi tidak menakutkan. Situasi kepastian di suatu negara itu adalah ketidakpastian itu sendiri. Sebagai investor tentu perlu menganggap situasi krisis atau resesi, karena pandemi atau yang lain, akan terjadi dari waktu ke waktu."

Sebagai individu atau pelaku ekonomi maka harus mempersiapkan yang namanya manajemen risiko, salah satunya dengan investasi. Habit karena COVID-19 harus diubah bukan semata daya beli barang konsumtifnya, tetapi juga investasinya.

FestiFund 2020 yang diselenggarakan pada 26-27 September 2020 dan 3-4 Oktober 2020 dihadiri lebih dari 1.000 peserta dan sejumlah narasumber ternama, seperti Co-Founder QM Financial, Ligwina Hananto, Founder & Chief Planner at ZAP Finance, Prita Hapsari Ghozie, Pengurus Pusat MES dan Independent Financial Consultant, Kaukabus Syarqiyah.

Selanjutnya, Praktisi & Inspirator Investasi No.1 di Indonesia, Ryan Filbert, Praktisi dan Penulis Buku Pasar Modal, Lukas Setia Atmaja, Founder Big Alpha, Tirta Prayudha, CEO Finansialku Melvin Mumpuni, Content Creator, Felicia Putri Tjiasaka dan masih banyak lagi.

Puluhan Manajer Investasi (MI) juga berbagi tip berinvestasi dan informasi mengenai produk reksa dana unggulannya yang dilaksanakan dalam 4 hari dengan total 22 topik yang membahas tema berbeda, mulai dari membahas perencanaan keuangan hingga strategi serta tip dan trik berinvestasi reksa dana.

Baca juga artikel terkait FESTIFUND 2020

tirto.id - Marketing
Sumber: pers rilis
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH