Menuju konten utama

Federasi Tenis AS Terancam Krisis Keuangan Akibat Pandemi Corona

Federasi Olahraga Tenis AS harus melakukan penghematan anggaran, termasuk dengan memecat lebih dari 100 karyawan, karena sedang terancam krisis keuangan.

Federasi Tenis AS Terancam Krisis Keuangan Akibat Pandemi Corona
Petenis Amerika Serikat CoCo Vandeweghe dan petenis Australia Ashleigh Barty melakukan selebrasi dengan piala setelah pertandingan mereka melawan petenis Hungaria Timea Babos dan petenis Prancis Kristina Mladenovic dalam babak final ganda perempuan turnamen tenis US Open 2018 di USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, Amerika Serikat, Minggu (9/9/2018). ANTARA FOTO/REUTERS/Geoff Burke-USA TODAY Sports

tirto.id - Federasi Olahraga Tenis di Amerika Serikat terancam krisis finansial karena imbas dari pandemi virus corona (COVID-19) yang tak kunjung berakhir.

Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) mengungkapkan bahwa pihaknya bakal memberhentikan 110 pekerja, serta menutup kantor pusat organisasi ini di White Plains, New York.

Langkah tersebut terpaksa dilakukan sebagai imbas dari pengetatan anggaran yang saat ini tengah mereka terapkan demi meminimalisir dampak finansial akibat pandemi.

Penghematan itu juga dilakukan untuk memastikan agar turnamen Grand Slam US Open, sebagai kejuaraan bergengsi tetap terselenggara.

"Kami memiliki kesempatan untuk mengatur kembali struktur organisasi demi melayani komunitas tenis di Amerika Serikat dengan lebih baik," ujar Direktur Eksekutif USTA, Michael Dowse, dikutip dari Reuters, Selasa (9/6/2020).

Dowse mengatakan perampingan struktur organisasi USTA akan memungkinkan mereka bergerak lebih gesit, serta dapat menghemat lebih banyak anggaran.

"Struktur baru ini memungkinkan USTA lebih gesit serta menghemat biaya, sembari mendekatkan para petenis di tingkat lokal," terang Dowse.

Meskipun demikian, ia mengakui keputusan memecat para karyawan, yang telah lama memberikan dedikasi kepada organisasi, bisa berdampak berat bagi mereka.

"Sayangnya, sekarang merupakan hari yang penuh tantangan bagi banyak keluarga pegawai USTA yang terkena dampak negatif dari pengurangan personil organisasi, dan saya ingin mengucapkan terimakasih kepada tiap staf USTA atas dedikasi mereka terhadap organisasi," kata Dowse.

Dengan pengetatan anggaran, termasuk pemotongan gaji manajemen, USTA diperkirakan dapat melakukan penghematan lebih dari 20 juta dolar AS (sekitar Rp 278 milyar).

Pertemuan tahunan dan semi tahunan USTA juga telah dibatalkan. Sejumlah program marketing, operasional pengembangan pemain, serta proyek pemodalan yang dianggap kurang penting turut dihilangkan.

Pengurangan biaya yang cukup signifikan juga menyasar rencana anggaran untuk pertemuan serta kegiatan perjalanan manajemen pada periode 2021 sampai 2023. Sepanjang kurun waktu tersebut USTA rencananya hanya bakal menggelar satu kali pertemuan tiap tahun bagi voluntir dan staf.

Berdasar laman resmi mereka, USTA setidaknya memiliki kantor di empat lokasi berbeda. Kantor pusat nasional di White Plains, New York. Divisi pengembangan pemain dan komunitas tenis di Orlando. Pusat tenis nasional di Flushing, New York. Serta pusat pelatihan di Carson, California.

Setelah penutupan kantor USTA di White Plain, New York, organisasi itu sampai saat ini belum mengumumkan lokasi baru penggantinya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Addi M Idhom