Menuju konten utama

Faktor Penyebab Pergaulan Bebas Remaja dari Orang Tua & Keluarga

Penjelasan apa saja faktor penyebab pergaulan bebas remaja di masyarakat yang berasal dari orang tua atau keluarga.

Faktor Penyebab Pergaulan Bebas Remaja dari Orang Tua & Keluarga
Polisi menggiring sejumlah remaja di halaman Gedung DPRD Sumatera Barat di Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/10/2020). Polisi mengamankan seratusan pelajar dan preman yang diduga terlibat dalam kericuhan demonstrasi menolak Omnimbus Law di kota itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/wsj.

tirto.id - Faktor penyebab pergaulan bebas dari orang tua di antaranya rendahnya tingkat pendidikan keluarga, keadaan keluarga yang tidak stabil, kurangnya perhatian orang tua, hingga tingkat ekonomi keluarga yang rendah.

Pergaulan bebas merupakan salah satu permasalahan di kalangan remaja yang sedang melakukan proses pencarian jati diri. Pergaulan bebas dapat dimaknai sebagai bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas-batas norma.

Dilansir laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemdikbud, contoh konkret dari pergaulan bebas seperti merokok, menenggak minuman keras, tawuran, mengonsumsi obat-obatan terlarang, hingga melakukan seks bebas.

Perilaku pergaulan bebas memiliki ciri-ciri yang dapat menandainya. Berikut ini beberapa ciri-ciri pergaulan bebas:

  • Menghamburkan uang demi hawa nafsu dan kesenangan semata.
  • Kurang bertanggung jawab apabila mendapatkan tugas.
  • Kurang bijaksana dalam mengelola waktu.
  • ikut pesta hura-hura yang tidak bermanfaat.
  • Memiliki perilaku tidak baik di lingkungan dan merugikan masyarakat.
  • Melakukan seks bebas.
  • Merokok dan minum minuman keras yang memabukkan.
  • Mudah emosional, gelisah, tidak sabar, enggan mengalah, dan ingin menunjukkan eksistensi serta kebanggaan diri.
  • Tidak menuruti nasihat orang tua.
  • Berpakaian tidak pantas dan tidak senonoh.
  • Mengalami tekanan emosi dan mental.
  • Mendapat uang atau hal yang diinginkan dengan cara yang tidak legal (mencuri).
Pergaulan bebas memiliki dampak negatif yang bermacam-macam. Beberapa dampak negatif pergaulan bebas di antaranya mengalami ketergantungan obat, meningkatnya kriminalitas, kesehatan memburuk, prestasi menurun, hingga hubungan dengan keluarga menjadi renggang.

Apa Saja Faktor Penyebab Pergaulan Bebas dari Orang Tua atau Keluarga

Infografik SC Pergaulan Bebas Kalangan Remaja

Infografik SC Pergaulan Bebas Kalangan Remaja. tirto.id/Fuad

Pergaulan bebas tidak muncul serta-merta dari para remaja. Terdapat faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya bentuk perilaku menyimpang tersebut.

Tidak jarang, faktor-faktor pergaulan bebas justru muncul dari perlakuan orang tua kepada anak.

Berikut ini faktor-faktor pergaulan bebas dari orang tua:

1) Rendahnya tingkat pendidikan keluarga

Rendahnya tingkat pendidikan keluarga menjadi salah satu faktor terjadinya pergaulan bebas pada anak. Sebagai contoh, orang tua tidak mendidik anak dengan baik dengan pengetahuan, sehingga terjerumus dalam pergaulan bebas.

2) Keadaan keluarga yang tidak stabil

Keadaan keluarga yang tidak harmonis seperti broken home, memengaruhi anak terjerumus dalam pergaulan bebas. Anak dari keluarga broken home cenderung memiliki psikis yang terganggu.

Oleh sebab itu, mereka mencari kesenangan lain di luar rumah yang dapat berbuntut pergaulan bebas.

3) Kurangnya perhatian orang tua

Kurangnya perhatian orang tua dapat memicu anak masuk dalam pergaulan bebas.

Haryadi Iswanto dalam Modul Tema 10: Jagalah Martabat dan Jiwamu (2018) menjelaskan bahwa orang tua sibuk dengan pekerjaanya, sehingga tidak ada waktu memperhatikan buah hati. Oleh sebab itu, anak kemudian mencari kesenangan lain di luar rumah yang dapat berbuntut pergaulan bebas.

4) Tingkat ekonomi keluarga yang rendah

Tingkat ekonomi keluarga yang rendah menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya pergaulan bebas pada anak. Pihak yang bertugas mencari nafkah dalam keluarga adalah orang tua.

Tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga atau tingkat ekonomi yang rendah menyebabkan anak-anak putus sekolah.

Para anak putus sekolah cenderung bergaul dengan remaja yang senasib. Dari sinilah kemudian seorang remaja dapat terjerumus pergaulan bebas.

Baca juga artikel terkait PERGAULAN BEBAS atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani