Menuju konten utama

Faktor Penyebab Meningkatnya Jumlah Polisi Personel Pakai Narkoba

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, ada 2 faktor penyebab meningkatnya jumlah personel polisi yang terlibat narkoba.

Faktor Penyebab Meningkatnya Jumlah Polisi Personel Pakai Narkoba
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Antara Kalteng/Adi Wibowo

tirto.id - Polri mencatat ada 297 personel polisi yang ketahuan menggunakan narkoba selama tahun 2018. Berbeda dengan jumlah tahun lalu yakni 289 personel, artinya meningkat sekitar 2,8 persen.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan ada dua faktor yang menyebabkan peningkatan tersebut.

“Pertama, memang banyak personel yang terlibat penyalahgunaan narkoba. Kedua, operasi penegakan disiplin yang dilakukan Divisi Profesi dan Pengamanan itu masif,” ujar dia di kantornya, Jumat (28/12/2018).

Ia menyatakan, jika dibandingkan dengan jumlah personel polisi yang mencapai 443 ribu anggota, jumlah personel pengguna narkotika persentasenya kecil.

Namun, Polri berkomitmen untuk menghukum anggota yang terbukti menggunakan narkoba.

“Selain hukuman disiplin, kami juga lakukan rehabilitasi,” tambah Dedi. Polri juga mengadakan tes urine bagi para anggotanya yang dilakukan secara berkala dan markas kepolisian yang dituju untuk pengecekan dilakukan secara acak.

“Sangat tergantung situasi, tes urine bisa dilakukan tiga bulan sekali atau satu bulan sekali secara periodik. Jika memang analisis intelijen banyak indikasi penyalahgunaan narkoba, tes bisa dilakukan secara insidental,” terang Dedi.

Cara personel polisi mendapat narkoba pun bermacam-macam. Dedi menyebutkan seperti saat personel bertugas menyelidiki di suatu tempat hiburan malam maupun pergaulan yang menjerumuskan personel.

Untuk menurunkan angka pengguna narkoba di kalangan anggota Polri, Dedi melanjutkan, pihaknya akan menegakkan hukum secara internal dan berkelanjutan dari tingkat polsek, polres dan polda.Pengawasan internal juga menjadi upaya tersebut.

“Artinya dari masing-masing kepala satuan kerja unit yang paling rendah harus mampu mengawasi dan mengontrol seluruh anggotanya. Tanpa kontrol, maka akan sulit untuk mendeteksi,” ucap Dedi.

Baca juga artikel terkait NARKOBA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yandri Daniel Damaledo