Menuju konten utama

Fakta Masjid Agung Al Anwar Pasuruan: Sejarah & Lokasinya

Sejarah Masjid Agung Al-Anwar yang beralamat di Pasuruan, Jawa Timur yang dinilai mirip dengan Masjid Nabawi.

Fakta Masjid Agung Al Anwar Pasuruan: Sejarah & Lokasinya
Pengunjung berswafoto dengan latar belakang payung Madinah di depan Masjid Agung Al-Anwar di kawasan Alun-alun Kota Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (11/2/2023). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/rwa.

tirto.id - Masjid Agung Al-Anwar menjadi destinasi wisata religi di kota Pasuruan. Ikon wisata Masjid Agung Al-Anwar berupa payung raksasa yang mirip dengan serambi Masjid Nabawi, Madinah.

Kemiripan Masjid Al-Anwar dengan Masjid Nabawi senada dengan visi kota Pasuruan yang berbunyi “Pasuruan Kota Madinah” Maju Ekonominya, Indah Kotanya, Harmonis Warganya.

Mengutip dari laman Antara, kunjungan wisatawan Pasuruan meningkat setelah pembangunan payung Madinah dan revitalisasi kawasan alun-alun yang memakan dana hingga Rp17 miliar.

Pengembangan kawasan Masjid Al-Anwar menghadirkan daya tarik tersendiri terutama untuk mendongkrak Pasuruan sebagai kota wisata.

Sejarah Masjid Agung Al-Anwar

WISATA PAYUNG MADINAH

Warga mengunjungi wisata payung Madinah di depan Masjid Agung Al-Anwar di kawasan Alun-alun Kota Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (11/2/2023). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/rwa.

Sejarah Masjid Agung Al-Anwar dimulai dari pembangunannya yang berlangsung pada tahun 1800-an. Pendirian masjid ini diprakarsai oleh Nitiadiningrat I dan Kyai Hasan tepatnya pada tahun 1821 M.

Salah satu pendiri Masjid Agung Al-Anwar, yakni Kyai Hasan merupakan seorang mubaligh yang mensyiarkan Islam di Jawa Timur sejak usia muda. Kyai yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ini kerap disebut juga dengan Mbah Selagah.

Kyai Hasan Sanusi lahir di Desa Keboncandi, Pasuruan dengan nama Hasan Sanusi. Julukan macan putih juga disematkan pada sosok Mbah Selagah lantaran. Menurut kesaksian salah satu dzuriyah Mbah Selagah, julukan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat sejak Mbah Selagah mendakwahkan Islam di Malang, demikian mengutip dari laman NU Online, berdasarkan tulisan K.H. Ahmad Nadhif Imam.

Kendati Mbah Selagah sangat berjasa sebagai pemrakarsa pendirian Masjid Al-Anwar. Namun, jenazah Mbah Selagah tidak dimakamkan di masjid ini, melainkan di Pemakaman Kedunglo, Pekuncen, Pasuruan.

Menurut sejarah, Mbah Selagah berpesan untuk dimakamkan di samping makam Den Ayu Beri. Pesan tersebut merupakan wujud balas budi karena Den Ayu Beri melindungi Mbah Selagah ketika dikejar oleh tentara Belanda. Den Ayu pun meminta Mbah Selagah agar saat meninggal nanti dimakamkan di samping makamnya.

Adapun salah satu makam yang berada di kawasan Masjid Agung Al-Anwar adalah makam K.H. Abdul Hamid yang tepat berada di area belakang masjid. Beliau adalah sosok yang sering dimintai pendapat terkait persoalan tertentu termasuk dalam proses pembangunan masjid.

Melansir dari Buku Profil Pembangunan Kota Pasuruan, Masjid Al-Anwar awalnya berfungsi sebagai tempat mensyiarkan agama Islam. Namun, kini fungsinya meluas karena tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, tetapi juga untuk kegiatan keagamaan lain, seperti seni hadrah dan pengajian.

Sejak dibangun pada tahun 1800-an, banyak kegiatan keislaman yang digelar di Masjid Al-Anwar membuat masjid ini lekat menjadi bagian dari masyarakat Pasuruan. Nama Masjid Jami’ disematkan oleh masyarakat Pasuruan untuk menyebut Masjid Al-Anwar. Bahkan masyarakat Pasuruan lebih familiar menyebut Masjid Al-Anwar dengan nama Masjid Jami'.

Lokasi Masjid Agung Al-Anwar

Masjid Al-Anwar termasuk dalam kawasan alun-alun kota Pasuruan sehingga lokasinya mudah dijangkau. Sisi barat Masjid Al-Anwar berbatasan dengan Alun-alun Kota Pasuruan. Letaknya yang berada di jantung kota serta bangunannya yang luas membuat masjid ini menjadi masjid terbesar dan termegah di kota Pasuruan.

Bangunan Masjid Al-Anwar yang seluas 4.388 m memiliki karakteristik tersendiri yang menjadi ciri khasnya. Melansir dari Buku Profil Pembangunan Kota Pasuruan, ditilik dari nilai arsitekturnya, bangunan masjidnya sarat akan sentuhan Timur Tengah. Selain itu, terdapat ornamen berwarna hijau yang tampak pada fasade bangunan masjid, kubah, dan menara.

Masjid Al-Anawar terdiri dari dua lantai. Melansir dari laman DKM, Masjid Al-Anwar beralamat di Jl. KH. Wahid Hasyim 202 Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan Jawa Timur.

Detail lokasi Masjid Agung Al-Anwar dapat diakses melalui tautan ini.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani