Menuju konten utama
Berita Internasional Terkini

Fakta-fakta Tonga: Negara yang Diterjang Tsunami dan Gunung Meletus

Tonga baru saja dilanda bencana tsunami dan gunung meletus, berikut fakta-fakta tentang negaranya. 

Fakta-fakta Tonga: Negara yang Diterjang Tsunami dan Gunung Meletus
Ilustrasi Tonga. foto/IStockphoto

tirto.id - Negara Tonga baru saja dilanda peristiwa gunung meletus dan tsunami. Bencana itu telah mengakibatkan banyak tempat di Tonga tertutup abu, toko-toko mengalami kerusakan, pemadaman listrik, internet dan saluran telepon hampir mati total. Lantas, seperti apa gambaran negara Tonga?

Tonga atau secara resmi disebut Kerajaan Tonga adalah negara yang terletak di barat daya Samudra Pasifik. Wilayah ini terdiri dari sekitar 170 pulau yang dibagi ke dalam tiga kelompok pulau utama, yakni: Tongatapu di bagian selatan, Ha'apai di bagian tengah dan Vava'u di bagian utara.

Laman Britannica menjabarkan, ibu kota Tonga adalah Nuku'alofa yang berada di Pulau Tongapu, tempat ini yang paling parah terkena bencana. Tonga merupakan anggota Persemakmuran dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Setidaknya ada empat gunung berapi yang masih aktif di Tonga, bahkan beberapa pulau tersusun dari lava yang dibentuk oleh gunung berapi perisai seperti Late dan Kao. Sedangkan Fanuafo'ou (Pulau Falcon) dibentuk oleh gunung berapi yang lebih eksplosif. Permukaannya terdiri dari abu dan batu apung yang mudah terkikis.

Kehidupan Masyarakat Tonga

Mayoritas penduduk Tonga adalah keturunan Polinesia. Dalam budaya, bahasa dan warisan genetiknya, Tonga terkait erat dengan Samoa dan Polinesia lainnya. Ada juga pengaruh kecil dari Melanesia melalui kontak dengan Fiji.

Perkawinan campuran dengan orang Eropa menjadi hal yang umum di sana, hal itu terjadi karena meningkatnya migrasi orang Tonga sejak tahun 1970-an. Bahasa Tonga diajarkan di sekolah dasar dan dipakai sebagai bahasa resmi. Bahasa Inggris juga dipelajari sebagai bahasa kedua.

Agama merupakan aspek yang cukup penting dalam masyarakat Tonga. Sebagian besar keluarga Tonga adalah anggota gereja Kristen. Sebagian penduduk Tonga tinggal di tiga kelompok pulau besar dan hampir tiga perempatnya tinggal di Pulau Tongatapu.

Populasi perkotaan terus tumbuh dan menyumbang sekitar sepertiga dari total populasi masyarakat Tonga. Namun demikian, ada banyak orang Tonga yang bermigrasi ke luar negeri, terutama ke Amerika Serikat dan Selandia Baru.

Kendati demikian, mayoritas penduduk tinggal di wilayah pedesaan. Rumah mereka berbentuk persegi panjang dan memakai atap jerami atau seng, sedangkan dindingnya menggunakan anyaman daun kelapa, alang-alang dan kayu. Beberapa orang Tonga juga tinggal di rumah kayu bergaya kolonial.

Tsunami dan Gunung Meletus di Tonga

CNN melaporkan, gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'api meletus pertama kali pada hari Jumat waktu setempat, sedangkan letusan kedua terjadi pada hari Sabtu sekitar pukul 17.26 waktu setempat.

Menurut Radio Selandia Baru, RNZ, yang berafiliasi dengan CNN, letusan itu menyemburkan abu, gas dan uap setinggi 20 kilometer ke udara. Abu itu turun dari langit ke ibu kota Tonga, Nuku'alofa pada Sabtu malam dan sambungan telepon terputus.

Letusan itu menyebabkan tsunami parah di Tongatapu. Air menghantam jalan-jalan pesisir dan membanjiri properti. Sampai sejauh ini, terkait letusan, otoritas Selandia Baru belum mendapat laporan jumlah korban tewas atau luka-luka di Tonga. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Jacinda Ardern pada konferensi pers hari Minggu.

Akan tetapi, tsunami yang menerjang punya dampak signifikan di Nuku'alofa. Perahu-perahu dan batu-batu besar terdampar, toko-toko di sepanjang pantai mengalami kerusakan.

Baca juga artikel terkait ERUPSI TONGA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya