Menuju konten utama

Fakta-fakta Banjir dan Longsor Nganjuk 15 Februari 2021

Banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada hari ini 15 Februari 2021, berikut fakta-faktanya. 

Fakta-fakta Banjir dan Longsor Nganjuk 15 Februari 2021
Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban tanah longsor di Desa Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, Senin (15/2/2021). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa.

tirto.id - Banjir dengan ketinggian lebih dari 1 meter terjadi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada Senin, 15 Februari 2021 dini hari. Bahkan, banjir tersebut turut membuat sejumlah warga mengungsi.

Menurut Kabag Humas dan Protokol Pemkab Nganjuk Asti Widyartini, banjir itu terjadi karena intensitas hujan yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan air Sungai Kuncir meluap.

Sebagaimana diwartakan Antara, Asti mengatakan, hujan deras terjadi sejak Minggu (14/2) sore hingga malam.

Akibat kejadian itu, kata dia, beberapa desa di Nganjuk terkena banjir seperti di Kelurahan Ploso, Jatirejo, Payaman di Kecamatan Nganjuk, lalu Desa Sukorejo, Kecamatan Loceret juga banjir. Ketinggian air hingga pinggang orang dewasa, sehingga warga mengungsi.

Selain banjir, salah satu daerah di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur juga terkena longsong, berikut adalah fakta-faktanya:

23 Warga Hilang

Longsor yang melanda Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk pada Minggu, 14 Februari petang telah menyebabkan setidaknya 23 warga sebelumnya dilaporkan hilang.

Namun, kata Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat: "Korbannya kurang lebih 21 orang. Lima orang sudah ditemukan, tiga di antaranya meninggal dunia. Satu barusan meninggal pagi tadi, dan dua alhamdulillah selamat, sisanya 16 orang belum ditemukan."

16 Orang Masih dalam Pencarian

Bupati Nganjuk bilang, kini gabungan personel dari BPBD Kabupaten Nganjuk, TNI/Polri serta relawan masih mencari 16 orang itu. Mereka akan fokus melakukan pencarian di titik yang diprediksi lokasi rumah mereka. Ia bilang, dalam proses pencarian itu, mereka juga akan menurunkan alat berat.

13 Rumah Terimbun dan 160 Orang Mengungsi

Terkait dengan bencana itu, Tagana Nganjuk mendata sekitar 13 rumah tertimbun material tanah longsor, sementara 160 orang kini telah mengungsi. Jumlah itu juga diperkirakan bakal bisa bertambah.

14 Korban Luka-luka

Akibat tanah longsor di Kabupaten Nganjuk itu, dilaporkan 14 korban mengalami luka-luka. Namun, saat ini mereka sudah menjalani perawatan di Puskesmas dan rumah sakit setempat.

Penyebab Longsor Nganjuk karena Hujan

Penyebab tanah longsor di Kabupaten Nganjuk terjadi karena hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi pada Minggu, 14 Februari 2021 sekitar pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB.

Akibat dari hujan itu, tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos pada pukul 18.00 WIB dan menimpa rumah warga.

Namun, Dinas Sosial Jatim telah mengirim bantuan logistik bencana alam berupa makanan anak 200 paket, matras 200 lembar, kasur 200 lembar, pakaian dalam anak 50 paket, makanan siap saji 120 paket, dan selimut 50 lembar.

Baca juga artikel terkait LONGSOR NGANJUK atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH