Menuju konten utama

Facebook Perketat Sistem Keamanan Jelang Pemilu di India

Menjelang pemilu di India, Facebook semakin memperketat sistem keamanan untuk mencegah adanya penyalahgunaan. 

Facebook Perketat Sistem Keamanan Jelang Pemilu di India
Ilustrasi. Facebook meningkatkan sistem keamanan jelang pemilu di India. AP / Noah Berger

tirto.id - Facebook telah melakukan serangkaian upaya pencegahan penyalahgunaan media online menjelang Pemilihan Umum di India.

Namun, Facebook tidak menyangkal bahwa masih ada beberapa kesenjangan dalam upaya untuk menjaga integritas pemilu.

Melansir Aljazeera, selama tur media yang dilakukan Facebook di AS pada Jumat (5/4/2019), pihak Facebook mengklaim bahwa mereka mengupayakan fact-checking baru untuk menekan informasi yang tidak relevan dan perkembangan teknologi, seperti kemampuan mendeteksi apakah sebuah video sudah tervalidasi benar atau belum.

Katie Harbath, Direktur Kebijakan Publik Facebook untuk pemilihan umum global mengatakan bahwa ukuran yang dipakai Facebook, termasuk perbaikan sistem untuk memverifikasi iklan-iklan politik dan kampanye agar pemerintahan melakukan transparansi belanja iklan.

Upaya dilakukan atas dasar kritik yang diterima Facebook atas kegagalannya menghentikan manipulasi Rusia dalam pemilihan Presiden AS.

Selanjutnya, Facebook mengupayakan keamanan lebih tinggi, termasuk ulangan tengah semester 2018 serentak di AS dan kontes di Brazil serta Meksiko akhir-akir ini.

Pemerintahan di beberapa negara, termasuk India dan Inggris pun telah menerapkan peraturan ketat untuk perusahaan media sosial.

Inggris baru saja mengajukan proposal peraturan terhadap perusahaan media agar lebih waspada terhadap konten yang dikonsumsi dan disebar oleh penggunanya .

India, dengan jumlah pengguna Facebook terbesar di dunia, dijadikan sebagai tes untuk melihat efektifitas sistem kemananannya.

Per tanggal 1 April 2019, Facebook telah menghapus lebih dari 500 akun dan 138 halaman yang berkaitn dengan oposisi partai kongres India karena diduga perilaku tidak wajar terkoordinasi, sebuah kondisi dimana penyebaran pesan dilakukan oleh akun palsu atau metode mencurigakan lainnya.

Facebook juga memblokir halaman dengan dua miliar pengikut yang menurut Facebook, terkait dengan “pro-BJP” (Bharatya Janata Party, Partai yang saat ini memimpin di India) dan pendukung Perdana Menteri India, Narendra Mondi.

CBS melansir, Facebook telah memulai pengetatan sistem untuk pemilihan di India yang akan berlangsung 11 April mendatang sejak 18 bulan lalu.

Mereka akan memperketat aturan untuk iklan, seperti pengiklan wajib memverifikasi identitas dan lokasi.

Informasi mengenai siapa yang akan membayar iklan dan audiens yang dijangkau akan dapat diakses oleh publik.

Minggu ini, Facebook juga menggandeng pihak ketiga sebagai pengecek fakta untuk melawan berita palsu, dalam pemilihan yang akan terjadi di Singapura dan Dublin.

Selain itu, di India perusahaan ini merilis alat yang dapat membantu voters memahami kandidat dan mebagikannya dengan sesamanya.

Baca juga artikel terkait FACEBOOK atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Teknologi
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yandri Daniel Damaledo