Menuju konten utama

Facebook Andalkan Manusia untuk Transkrip Pesan Audio

Banyak pihak yang mempertanyakan soal keamanan data apabila Facebook menggunakan pihak ketiga untuk mentranskrip pesan audio. 

Facebook Andalkan Manusia untuk Transkrip Pesan Audio
Ilustrasi Facebook. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Platform pertemanan terkemuka, Facebook membayar kontraktor untuk mentranskrip percakapan suara dalam fasilitas audio clip-nya.

Hal ini membuat banyak pihak mempertanyakan perihal privasi kepada Facebook, mengingat pesan suara yang dikirimkan melalui fasilitas audio clip ini akan ditranskripkan oleh manusia, bukan komputer.

Hingga saat ini, praktik tersebut umum digunakan dalam industri teknologi. Banyak perusahaan menggunakan tenaga manusia membantu meningkatkan layanan mereka.

Tetapi konsumen biasanya tidak menyadari bahwa yang meninjau pesan audio mereka bukan hanya komputer tetapi juga manusia.

Perhatian terhadap sistem ini semakin menguat, mengingat mesin pencarian raksasa Google pernah mengalami kebocoran audio.

Dilansir dari Business Insider, pada Juli tahun ini Google mengalami kebocoran data audio berbahasa Belanda, yang membuatnya kini harus berurusan dengan lembaga perlindungan data terkemuka di Eropa, Irish Data Protection Regulator.

"Tidak lama setelah kami mengetahui tentang kebocoran data audio berbahasa Belanda yang bersifat rahasia, kami segera menghentikan fasilitas review bahasa dari Google Asisten untuk melakukan penyelidikan," kata seorang juru bicara Google.

Dalam kasus Google, setidaknya ada 1.000 rekaman yang diperoleh oleh penyiar Belgia VRT NWS.

Rekaman tersebut berisi percakapan pribadi yang sensitif, serta informasi yang mengidentifikasi si pembicara.

Kekhawatiran ini juga membuat Direktur Strategi Universitas Keamanan Global Arizona, Jammie Winterton angkat bicara, “Kita memiliki kendali atas mesin,” katanya seperti yang dilansir dari AP News.

Jammie menambahkan, "(Tetapi) Anda tidak punya kendali atas manusia. Tidak mungkin ketika manusia mengetahui suatu informasi, mereka akan menyeret informasi tersebut ke recycle bin.”

Jeffrey Chester, direktur eksekutif kelompok advokasi Digital Democracy Privacy, mengatakan penggunaan manusia dalam transkripsi data audio Facebook lebih buruk ketimbang menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Transkripsi pesan audio oleh manusia menimbulkan perhatian tersendiri, apalagi dalam kasus ini Facebook ikut menggunakannya.

Kekhawatiran ini bukannya tanpa dasar, Facebook saat ini memegang hingga 2 triliun data pengguna aktif dari seluruh dunia.

Hal ini tentunya akan membuat banyak pengguna Facebook khawatir, bagaimana jika ada oknum karyawan yang membocorkan pesan audio yang bersifat privat?

Ditambah, belum lama ini Facebook didenda sebesar 5 miliar dolar AS oleh Komisi Perdagangan Federal AS karena dituduh melakukan penyalahgunaan data penggunanya. Demikian sebagaimana dilansir dari AP News.

Baca juga artikel terkait FACEBOOK atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yandri Daniel Damaledo