Menuju konten utama

Event Horizon: Objek Supermasif pada Lubang Hitam

Para ilmuwan tengah menguji prinsip dasar black hole atau lubang hitam yang menunjukkan bahwa materi benar-benar menghilang ketika ditarik ke dalam. 

Event Horizon: Objek Supermasif pada Lubang Hitam
Ilustrasi Black hole. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Para astronom di Universitas Texas di Austin dan Universitas Harvard telah menguji prinsip dasar black hole atau lubang hitam yang menunjukkan bahwa materi benar-benar menghilang ketika ditarik ke dalam lubang hitam itu.

Hasil mereka merupakan tes sukses lain untuk Teori Relativitas Umum Albert Einstein.

Sebagian besar ilmuwan sepakat bahwa lubang hitam, entitas kosmik dengan gravitasi sedemikian besar, benda sebesar apa pun tidak ada yang dapat lepas dari cengkeramannya.

Black hole dikelilingi oleh apa yang disebut sebagai horizon peristiwa atau event horizon.

Begitu materi atau energi mendekati lubang hitam, ia tidak dapat lepas, ia akan ditarik. Meskipun para astronom secara luas meyakini keberadaan event horizon itu belum terbukti.

"Seluruh poin kami di sini adalah untuk mengubah ide horizon peristiwa ini menjadi ilmu eksperimental, dan mencari tahu apakah horizon peristiwa ini benar-benar ada atau tidak," kata Pawan Kumar, seorang profesor astrofisika di The University of Texas di Austin seperti dilansir UT News.

Lubang hitam supermasif diperkirakan terletak di jantung hampir semua galaksi. Tetapi beberapa ahli teori berpendapat bahwa ada sesuatu yang lain di sana, bukan lubang yang gelap, tetapi benda supermasif yang bahkan lebih aneh, yang entah bagaimana berhasil menghindari kehancuran gravitasi ke singularitas yang dikelilingi oleh horizon peristiwa. Idenya didasarkan pada teori-teori Relativitas Umum yang dimodifikasi, teori gravitasi Einstein.

Singularitas tidak memiliki luas permukaan, sementara objek aneh ini sama sekali tidak terpotong dan memeiliki permukaan yang keras.

Jadi, material yang ditarik lebih dekat, seperti bintang, tidak akan benar-benar jatuh ke dalam lubang hitam, tetapi akan mengenai permukaan yang keras pada objek ini dan dihancurkan.

"Motif kami bukan untuk memastikan bahwa ada permukaan yang keras, tetapi untuk mendorong batas pengetahuan dan menemukan bukti nyata bahwa sungguh, ada horizon peristiwa di sekitar lubang hitam," kata Kumar

Tim menemukan apa yang akan dilihat oleh teleskop ketika sebuah bintang menabrak permukaan keras benda supermasif di pusat galaksi terdekat: Gas bintang akan menyelimuti objek, bersinar selama berbulan-bulan, bahkan mungkin bertahun-tahun.

"Kami memperkirakan laju bintang jatuh ke lubang hitam supermasif. Hampir setiap galaksi memiliki zat dan yang paling massif beratnya sekitar 100 juta massa matahari atau lebih. Ada sekitar satu juta di antaranya dalam beberapa miliar tahun cahaya Bumi,” jelas Kumar

Para peneliti kemudian mencari arsip pengamatan teleskop terbaru. Pan-STARRS, teleskop 1,8 meter di Hawaii, baru-baru ini menyelesaikan proyek untuk mensurvei setengah dari belahan bumi utara.

Teleskop memindai area tersebut berulang kali selama periode 3,5 tahun, mencari transien atau benda yang bersinar untuk sementara waktu dan kemudian memudar.

Tujuan mereka adalah menemukan transien dengan tanda cahaya yang diharapkan dari sebuah bintang yang jatuh ke arah objek supermasif dan mengenai permukaan yang keras.

"Pekerjaan kami menyiratkan bahwa beberapa, dan mungkin semua, lubang hitam memiliki horizon peristiwa dan bahwa materi benar-benar menghilang dari alam semesta yang dapat diamati ketika ditarik ke benda-benda eksotis ini, seperti yang kami harapkan selama beberapa dekade," kata Narayan yang juga termasuk dalam penelitian seperti dilansir Sciencedaily.

Beberapa hari lalu, tim ilmuwan yang bergabung dalam proyek Event Horizon Telescope (EHT) berhasil memotret lubang hitam atau black hole dan merilisnya ke publik.

Itu merupakan foto lubang hitam pertama yang pernah diambil. Dikutip dari laporan Reuters, Rabu, foto tersebut merupakan loncatan baru dalam dunia astrofisika dan memvalidasi teori sains yang pernah dikemukakan Albert Einstein lebih dari seabad lalu.

Foto kabur yang berhasil diambil merupakan lubang hitam di pusat Messier 87 atau M87, galaksi yang terletak dekat galaksi Virgo.

Foto tersebut menunjukkan gambar cincin berwarna merah, kuning dan putih mengitari lubang gelap.

Gambar itu diambil dari data yang dikumpulkan pada April 2017 dari delapan teleskop radio yang ditempatkan di enam lokasi, untuk membuat bidang observasi yang menyerupai ukuran planet.

"Kami mencapai sesuatu yang dianggap tidak mungkin pada generasi sebelumnya," kata astrofisikawan dan Direktur EHT Center for Astrophysics, Harvard & Smithsonian, Shepherd Doeleman.

Observasi tersebut mengukuhkan teori relativitas umum dari Einstein pada 1915, yang menjelaskan hukum gravitasi dan hubungannya ke benda-benda alam.

Baca juga artikel terkait BLACK HOLE atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Febriansyah
Editor: Yandri Daniel Damaledo