Menuju konten utama

Evaluasi Usai Pemilu, TKN: Pileg dan Pilpres Dipisah Lagi

Tugas KPPS dinilai berat karena penyelenggaraan pileg dan pilpres berlangsung serentak.

Evaluasi Usai Pemilu, TKN: Pileg dan Pilpres Dipisah Lagi
Petugas menata 10 kotak suara yang diamankan di Kantor KPU Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (18/4/2019). KPU Kabupaten Tegal atas rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada 20 April 2019 akan menggelar pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 04 Desa Blubuk dan TPS 24 Desa Dukuhwringin, karena ditemukan adanya pemilih yang mencoblos menggunakan KTP elektronik luar daerah. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/pd.

tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menyatakan prihatin atas banyaknya korban petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang memakan korban jiwa. Hal ini dikarenakan proses pemungutan suara yang menguras tenaga, waktu hingga pikiran.

Juru bicara TKN, Arya Sinulingga mengatakan, atas kejadian tersebut, KPU harus mengevaluasi diri agar tak jatuh korban lagi. Ia mengusulkan kepada KPU agar tidak menyatukan antara pileg dan pilpres.

"Memang kali ini, ini evaluasi juga saya lihat, evaluasi bagi proses pemilu kita ya. Bahwa mungkin menyatukan antara pileg antara pilpres ini berat memang ya," kata Arya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).

Arya menuturkan, menjadi seorang KPPS sangatlah berat, terlebih mereka harus mengikuti berbagai macam rapat.

Serta harus menanggapi terkait adanya keluhan-keluhan dari masyarakat yang memakan waktu lebih banyak.

"Karena mereka [KPPS] menyelenggarakan sampai berapa ke desa itu, untuk satu kecamatan. Jadi banyak banget yang memang jadi persoalan. Jadi ke depan kayaknya harus dipisah ya," kata Arya.

Arya juga menyebutkan menjadi saksi di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) saja sudah memakan energi yang banyak. Padahal, kata dia, tugas saksi hanya melihat dan menyaksikan dengan teliti.

"Pasti kita yang hanya dengerin aja, mantau-mantau itu [hasil pencoblosan] aja keletihan, gimana kalau KPPS-nya? Jadi ini kasihan ya. Teman-teman penyelenggara pemilunya kasihan, kasihan benar. Jadi berat bagi mereka untuk menanganinya," tutur dia.

Sejumlah petugas penyelenggara pemilu di berbagai daerah dilaporkan meninggal karena kelelahan. Selain itu, juga ada aparat kepolisian yang meninggal.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali