Menuju konten utama

Erupsi Gunung Agung Akibatkan Bandara Banyuwangi dan Jember Ditutup

Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro Jember masih terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Agung.

Erupsi Gunung Agung Akibatkan Bandara Banyuwangi dan Jember Ditutup
Suasana penyambutan Pesawat menggunakan water cannon saat tiba di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (15/2/18). ANTARA/Budi Candra Setya

tirto.id - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mencatat erupsi Gunung Agung di Bali yang terjadi pada hari ini pukul 04:13 WITA berdampak pada penerbangan terutama di daerah sekitar Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur.

Akibatnya, terjadi penutupan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi mulai pukul 03.40 WIB sampai dengan 05.00 WIB dan diperpanjang hingga pukul 15.00 WIB. Sedangkan, Bandara Notohadinegoro Jember ditutup mulai pukul 05.48 WIB sampai dengan 06.00 WIB dan diperpanjang hingga pukul 10.00 WIB.

Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Sigit Widodo mengatakan dari pengamatan di lapangan pagi ini, Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro Jember masih terdampak abu vulkanik.

"Untuk itu Bandara Banyuwangi dan Bandara di Jember masih ditutup sementara," ujar Agus dalam keterangan tertulis pagi hari ini pada Selasa (3/7/2018).

Terkait penutupan Bandara di Jember dan Banyuwangi, Agus kemudian meminta semua stakeholder baik otoritas bandar udara dan operator penerbangan untuk mematuhi standar operasional prosedur (SOP) penanganan dampak abu vulkanik.

"Semua stakeholder harus bekerjasama dan memantau perkembangan yang terjadi. Kalau memang masih belum memungkinkan, bandara tidak boleh dibuka," ujarnya.

Di samping itu, Agus meminta semua stakeholder penerbangan di daerah tersebut serta di Bali dan sekitarnya untuk tetap waspada mengingat status Gunung Agung masih waspada dan ada kemungkinan untuk erupsi lagi.

Erupsi Gunung Agung pagi tadi menyebabkan kolom abu vulkanik setinggi kurang lebih 2.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 5.142 meter di atas permukaan laut. Abu erupsi berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong bergerak ke arah barat dan barat laut.

Sebaran abu vulkanik dari VAAC Darwin berdasar data radar Himawari, Webcam, CVGHM dan PIREP, abu vulkanik bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan angin mencapai 20 knot dengan ketinggian abu mencapai FL200. Dan juga ke arah barat dengan kecepatan angin 25 knot mencapai ketinggian FL250.

Berdasarkan ASHTAM VAWR 5683 jam 00.15 WIB rute ATS yang terdampak adalah W13, W33, W45.

Sementara itu, Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait mengatakan bahwa penutupan Bandar Udara Banyuwangi diperpanjang hingga pukul 15.00 WIB sesuai Notam C7024/18 sebagai dampak erupsi Gunung Agung.

"Perpanjangan penutupan ini setelah melihat perkembangan sebaran abu vulkanik dan arah angin. Namun, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali sampai saat ini masih beroperasi normal," kata Yohanes.

Lebih lanjut, dia mengatakan observasi akan dilakukan secara terus-menerus dengan stakeholder penerbangan lainnya.

Baca juga artikel terkait GUNUNG AGUNG ERUPSI atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri