Menuju konten utama

Erick Ungkap Rasio Utang BUMN Turun, Laba Bersih Tembus Rp 126 T

Kinerja keuangan BUMN sepanjang 2021 juga pulih, kondisi tersebut dibuktikan dengan pembukuan laba bersih Rp126 triliun.

Erick Ungkap Rasio Utang BUMN Turun, Laba Bersih Tembus Rp 126 T
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan paparan pada Kuliah Umum Tokoh Nasional di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.

tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan rasio utang BUMN turun. Kinerja keuangan BUMN sepanjang 2021 juga pulih, kondisi tersebut dibuktikan dengan pembukuan laba bersih Rp126 triliun angka awal unaudited konsolidasi pada 2021, melesat jauh dibandingkan Rp13 triliun di tahun 2020.

Kondisi tersebut diiringi penurunan rasio utang berbasis bunga terhadap modal tertanam turun menjadi 35 persen serta rasio utang berbasis bunga terhadap EBITDA yang turun dari 4,5 kali menjadi 3,5 kali pada 2021.

"Alhamdulillah berkat transformasi dengan mengedepankan tata kelola dan manajemen risiko perusahaan yang baik, efisiensi, dan profesional, kinerja keuangan BUMN semakin baik, semakin sehat. Laba bersih meningkat signifikan, sementara struktur pendanaan, dan kapasitas pembayaran utang BUMN terus menguat, berada pada rasio perusahaan dengan rating investment grade,” ucap Erick.

Erick menjelaskan, Kementerian BUMN melakukan sejumlah inisiatif strategis untuk meningkatkan kapasitas utang dan struktur modal BUMN. Pertama, restrukturisasi utang BUMN diantaranya Waskita Karya, PTPN III, dan Garuda Indonesia, semuanya merupakan BUMN yang memiliki kondisi keuangan melemah akibat Covid-19.

“Langkah tegas telah dilakukan pada 2021 lalu dengan bernegosiasi dengan para kreditur, dengan perjanjian restrukturisasi yang telah dilakukan untuk Waskita dan PTPN III di tahun 2021. Untuk Garuda, meskipun rencana perjanjian belum disetujui dalam tahun 2021, baru saja mendapat persetujuan rencana restrukturisasi dalam PKPU,” jelas Erick.

Erick menambahkan, Kementerian BUMN juga fokus pada langkah-langkah menurunkan utang pada neraca melalui penguatan posisi ekuitas pada BUMN strategis yang terdampak Covid-19. Total Penanaman Modal dan Dukungan Pemerintah kepada BUMN tahun 2021 mencapai Rp68,9 triliun, yang lebih dari 80 persen dari total tersebut dialokasikan kepada BUMN strategis dalam menjalankan penugasan termasuk penugasan proyek strategis nasional.

"Kami juga fokus pada peningkatan EBITDA untuk memperkuat kapasitas bayar utang, dengan meningkatkan penjualan dan meningkatkan efisiensi dan margin operasional. Pendapatan usaha unaudited tumbuh pada kisaran 19% pada tahun 2021, sedangkan margin laba bersih meningkat dari 0,7% pada tahun 2020 menjadi 5,6 persen pada tahun 2021," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait LABA BUMN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin