Menuju konten utama

Erick Thohir Klaim Mobil Listrik Lebih Hemat daripada Mobil Biasa

Pakai mobil listri dari Jakarta ke Bali Erick Thohir menyebut cuma keluarkan biaya Rp200 ribu, sementara mobil konvensional membutuhkan biaya Rp1,1 juta.

Erick Thohir Klaim Mobil Listrik Lebih Hemat daripada Mobil Biasa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan kata sambutan pada Peringatan 25 Tahun Initial Public Offering (IPO) Telkom di Jakarta, Kamis (19/11/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nz

tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai mobil listrik lebih efisien dan hemat dibandingkan mobil konvensional yang mengandalkan bahan bakar minyak (BBM).

Ia mencontohkan, jika perjalanan melalui akses tol Jakarta-Bali membutuhkan biaya Rp1,1 juta untuk membeli bahan bakar, sementara pengendara mobil listrik hanya perlu mengeluarkan uang Rp200 ribu.

"Mobil listrik ini sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan BBM ongkosnya adalah Rp1,1 juta, maka dengan mobil listrik hanya Rp200 ribu. Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di saat pandemi seperti ini,” jelas Erick dalam keterangan resmi, Minggu (3/1/2021).

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai melakukan uji coba mengendarai mobil listrik sekaligus melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik.

Erick menjelaskan kehadiran mobil listrik akan memperkuat ketahanan energi nasional. Terlebih pemerintah saat ini tengah gencar membangun pabrik baterai mobil listrik untuk memasok kebutuhan di dalam dan luar negeri.

“Kita semua harus menjaga ketahanan energi nasional, saat ini kita impor 1,5 juta barrel per hari untuk BBM atau setara 200 triliun pertahun. Mobil listrik adalah solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri,” terangnya.

Erick menjelaskan bahwa mobil listrik punya banyak manfaat, mulai dari ekonomi hingga lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

“Mobil listrik lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara. Bahkan PLN memberikan diskon 30% untuk isi daya di malam hari,” pungkas Erick.

Rencana pemerintah mengembangkan mobil listrik melalui sejumlah insentif fiskal tampaknya bukan kaleng-kaleng. Salah satu yang sedang dirancang pemerintah adalah membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.

Tak main-main, perusahaan asal Korea Selatan, LG Energy Solution resmi berinvestasi pada industri sel baterai kendaraan listrik dengan nilai US$9,8 miliar atau setara Rp142 triliun (kurs Rp14.500/dolar AS). Rencana ini diumumkan setelah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara LG Energy Solution dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 18 Desember 2020 lalu.

Sebagian baterai yang dihasilkan dari proyek ini akan disuplai ke pabrik mobil listrik pertama di Indonesia yang sudah lebih dahulu ada seperti pabrik milik Hyundai yang sudah mulai memproduksi mobil listrik pada November 2021.

Baca juga artikel terkait MOBIL LISTRIK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto