Menuju konten utama

Erick THohir Bakal Bentuk Holding Pangan Gabung 9 BUMN

Pemerintah tengah menggodok rencana pembentukan Holding BUMN Pangan.

Erick THohir Bakal Bentuk Holding Pangan Gabung 9 BUMN
Gedung Kementerian BUMN. FOTO/http://bumn.go.id

tirto.id - Pemerintah tengah menggodok rencana pembentukan Holding BUMN Pangan yang bakal mengkonsolidasikan sembilan perusahaan plat merah ke dalam satu grup.

PT Rajawali Nusantara Indonesia yang sudah ditunjuk sebagai ketua kelompok atau cluster BUMN pangan kini tengah mengkaji pembentukan holding tersebut dan digadang-gadang bakal menjadi ketua Holding tersebut.

“Kami diminta jadi ketuanya untuk menyusun kajiannya. Secepatnya konsolidasi tapi belum matangkan timeline,” ucap Direktur Utama PT RNI, Eko Taufik Wibowo kepada wartawan saat ditemui di Hotel Aryaduta, Rabu (29/1/2020).

Sembilan anggota klaster pangan tersebut antara lain PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Berdikari (Persero), Garam (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), dan PT Pertani (Persero).

Merujuk data Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan yang dipaparkan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Senin (2/12/2019), 5 dari 9 BUMN itu tercatat menerima Penyertaan Modal Negara (PMN).

Dari lima BUMN penerima PMN, dua di antaranya menjadi perusahaan dengan kinerja keuangan cukup buruk, dengan nilai analisis prediksi kebangkrutan melalui Altman Z-Score di bawah 1,3 atau masuk kategori darurat.

Mereka adalah PT Pertani dengan nilai Z-Score 0,82. dan PT Sang Hyang Seri memiliki skor -14,02.

Soal BUMN dengan kinerja keuangan bermasalah ini, Eko mengatakan kalau mereka telah memiliki langkah perbaikan.

Sejauh ini ia mendapati bermacam-macam masalah seperti good corporate governance, pinjaman yang tidak pada tempatnya, faktor cuaca, juga teknologi yang harus dimodernisasi.

Meski demikian, Eko mengklaim sudah ada upaya restrukturisasi sampai melakukan pinjaan ke bank. Lalu ia menambahkan isu keterlambatan pembayaran gaji di PT Sang Hyang Seri pun sudah dibereskan.

“Ada kurang lebih 3 dari 9 bumn yang perlu perhatian. Saya tak bisa memperkirakan berapa lama perbaikan kinerja keuangan, tapi sekarang arah perbaikan itu sudah kelihatan,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait HOLDING BUMN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana