Menuju konten utama

Erick Klaim Indonesia Water Fund Solusi Perluas Akses Air Bersih

IWF diharapkan menjadi solusi alternatif dalam memperluas akses air bersih dengan tidak memberatkan keuangan pemerintah.

Erick Klaim Indonesia Water Fund Solusi Perluas Akses Air Bersih
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kata sambutan pada Peluncuran BUMN Startup Day 2022 di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (23/8/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.

tirto.id - Di tengah minimnya dukungan APBN untuk memperluas layanan air bersih bagi rakyat, Kementerian BUMN meluncurkan Indonesia Water Fund (IWF). Hal itu diharapkan bisa menarik investasi swasta asing dan nasional dalam pemenuhan air bersih bagi rakyat.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan IWF diharapkan menjadi solusi alternatif dalam memperluas akses air bersih bagi masyarakat Indonesia dengan tidak memberatkan keuangan pemerintah.

"Melalui sinergi BUMN dengan mitra strategis swasta serta global, IWF diharapkan menjadi solusi alternatif bagi pemerintah memperluas akses air bersih kepada publik melalui pendanaan non-APBN," kata Erick dalam SOE International Conference di BNDCC Nusa Dua, Bali, Senin (17/10/2022).

Tidak hanya itu, dia juga menurutkan pihaknya menginisiasi IWF dalam rangka mengakselerasi pemerataan akses air bersih bagi masyarakat tanah air. Sementara itu, dalam sambutannya Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan keberadaan air bersih sangat diperlukan bagi masyarakat. Menjadi bagian dari hak asasi yang sudah dimasukkan dalam target sustainable development goals (SDGs).

Tetapi pada kenyataannya, data Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) mencatat sekitar 26% penduduk dunia saat ini, atau sebanyak 2 miliar orang, belum memiliki akses air bersih yang layak.

"Pemerintah Indonesia telah menetapkan di target RPJMN 2020-2024 bahwa 100% rumah tangga harus memiliki akses ke air minum yang layak. Termasuk 15% akses air minum aman dan 30% akses air minum perpipaan," ungkap Ma'ruf Amin.

Lebih lanjut, Ma'ruf menjelaskan dalam tiga tahun terakhir, cakupan penyediaan air minum layak baru naik sekitar 1,5 persen. Padahal, akses air minum dan sanitasi merupakan layanan vital yang turut menentukan kesehatan individu.

“Ini akan berdampak 70% pada upaya penurunan stunting.”

Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2021 mencatat rumah tangga dengan akses air minum layak baru mencapai 90,78% di mana sekitar 23% rumah tangga memiliki akses air minum aman dan sekitar 19% air minum perpipaan.

“Saya mengapresiasi inisiatif kementerian BUMN yang mendorong program IWF. Keberadaan IWF, sebagai platform percepatan investasi sambungan air bersih ke rumah-rumah, diharapkan jadi alternatif solusi melalui pendanaan non APBN,” pungkas Ma’ruf.

Baca juga artikel terkait AKSES AIR BERSIH atau tulisan lainnya dari Arif Gunawan Sulistiyono

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Arif Gunawan Sulistiyono
Editor: Intan Umbari Prihatin