Menuju konten utama

Epidemiolog: Vaksinasi Booster Jadi Modal WHO Cabut Pandemi Covid

Epidemiolog Dicky Budiman menilai pandemi COVID-19 dapat dicabut oleh WHO saat 50 persen negara di dunia sudah menggelar vaksinasi dosis ketiga (booster).

Epidemiolog: Vaksinasi Booster Jadi Modal WHO Cabut Pandemi Covid
Tenaga kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga saat vaksinasi booster COVID-19 di Sentra Vaksin Hippindo SMESCO, Jakarta, Jakarta, Senin (7/3/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.

tirto.id - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman berpendapat status pandemi COVID-19 global dapat dicabut oleh Organinasi Kesehatan Dunia (WHO) saat 50 persen negara di dunia sudah menggelar vaksinasi dosis ketiga (booster). Selain itu, pandemi dapat dicabut saat cakupan vaksinasi dosis kedua (lengkap) di sepertiga negara dunia sebanyak 75-80 persen.

"Pandemi itu setidaknya bisa kita cabut, dalam hal ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kalau saya melihatnya modal booster. Jadi, itu yang bisa menjadi dasar,” kata Dicky lewat keterangan video, Selasa (20/9/2022).

Menurut Dicky, COVID-19 tidak akan hilang dari muka bumi ini meski status pandemi dicabut. Akan tetapi, setidaknya sepertiga negara di dunia masuk kategori terkendali.

“Jadi tidak ada ledakan yang besar, walaupun di sisa negara lain bisa saja terjadi gelombang. Jadi akhir pandemi ini memang tidaklah semulus yang kita harapkan, tapi setidaknya ini sudah terlihat lorongnya," kata dia.

Dicky berpendapat akhir pandemi COVID-19 tidak bisa ditentukan oleh satu negara tertentu saja. Ia beralasan penularan virus Corona ini berdampak secara global.

Dia menambahkan status pandemi COVID-19 juga bergantung pada pertumbuhan virus itu sendiri. "Apakah karakter virus ini juga semakin bisa kita lihat, tidak makin ganas misalnya," katanya.

Berdasarkan sejarah pandemi yang dialami manusia sebelumnya, Dicky memaparkan pandemi bisa berakhir dengan tiga kondisi atau kriteria: imunitas yang terbentuk dan sifatnya menetap dan berjangka panjang; vaksin atau obat yang efektif dalam mencegah penyebaran, keparahan, maupun kematian; serta karakter virus yang cenderung menurun dalam menginfeksi manusia.

“Bicara pandemi COVID-19, tentu disebut akhir atau sudah berakhir tentu masih cukup jauh. Tapi bahwa dia semakin menurun dampaknya pada kesehatan manusia, itu yang saat ini terjadi,” tandas Dicky.

Baca juga artikel terkait STATUS PANDEMI WHO atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan