Menuju konten utama

Epidemiolog UI Sarankan Pemerintah Akhiri Kebijakan PPKM

Epidemiolog UI Pandu Riono mendorong percepatan capaian vaksinasi COVID-19 baik primer maupun booster.

Epidemiolog UI Sarankan Pemerintah Akhiri Kebijakan PPKM
Petugas mendata pelanggar protokol kesehatan saat razia penegakan protokol kesehatan COVID-19 di Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa.

tirto.id - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengusulkan agar pemerintah mengakhiri kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Ia menilai penularan COVID-19 terus menurun dan tak ada tanda-tanda peningkatan kasus harian.

“PPKM tidak lagi bisa dipakai untuk mempertahankan kondisi supaya penularannnya tetap rendah. Jadi, kita harus ganti strategi,” kata Pandu saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (20/4/2022).

Pandu mengusulkan kebijakan pemerintah mengarah kepada pelonggaran kegiatan masyarakat, seperti yang telah diberlakukan yaitu mudik dan bebas karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

“Itu sebenarnya sudah arahnya ke sana. Arahnya bukan lagi pengetatan kegiatan masyarakat,” kata dia.

Pandu meminta pemerintah tetap menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat seperti penggunaan masker.

“Pemimpin-pemimpin pemerintah, pejabat itu juga harus memberikan contoh kalo menyuruh rakyat pakai masker, ya mereka juga harus pakai masker,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga harus mendorong capaian vaksinasi COVID-19 baik primer maupun booster.

“Tidak hanya 70 persen [untuk dosis kedua], tapi semua penduduk kalo perlu harus divaksinasi. Ya tentu bertahap. [Vaksinasi] booster juga harus tetap dilanjutkan,” ucap Pandu.

Pandu kemudian meminta syarat teleh divaksinasi dosis lengkap dan booster tetap diberlakukan bagi pelaku perjalanan domestik maupun luar negeri.

“Itu harus betul-betul tegas di-monitoring,” kata Pandu.

Baca juga artikel terkait PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan