Menuju konten utama

Epidemiolog Sarankan Pfizer, Moderna & Novavax untuk Booster Kedua

Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman menyarankan vaksinasi COVID-19 booster kedua memakai vaksin berbasis mRNA seperti Pfizer dan Moderna.

Epidemiolog Sarankan Pfizer, Moderna & Novavax untuk Booster Kedua
undefined

tirto.id - Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman menyarankan vaksinasi COVID-19 booster kedua atau dosis keempat menggunakan vaksin berbasis messenger ribonukleat acid (mRNA).

Dicky mengatakan vaksin berjenis mRNA seperti Pfizer dan Moderna berdasarkan riset teranyar efektif digunakan untuk vaksin penguat atau booster.

"Plus Novavax saat ini yang saya lihat efektif," kata Dicky kepada reporter Tirto, Jumat (29/7/2022).

Menurut Dicky, data vaksin merek lainnya seperti Sinovac belum memperlihatkan penguatan. Ia menyarankan vaksin selain Pfizer, Moderna dan Novavax hanya digunakan untuk vaksin dosis satu dan dua.

"Tidak mesti Pfizer atau Moderna terbaru yang spesifik ke subvarian Omicron, tapi yang lama pun masih efektif,” kata dia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hari ini memulai vaksinasi COVID-19 booster kedua untuk tenaga kesehatan (nakes) hari ini, 29 Juli 2022.

Hal itu berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/3615/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Ke-2 bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu pada 28 Juli 2022.

Kemenkes tidak menyebutkan secara spesifik vaksin yang digunakan untuk booster kedua bagi nakes. Kemenkes hanya mensyaratkan vaksin tersebut telah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, vaksin yang digunakan juga mempertimbangkan stok yang ada di wilayah masing-masing. Vaksin COVID-19 booster kedua tersebut itu diberikan dengan interval 6 bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama.

Baca juga artikel terkait VAKSIN BOOSTER KEDUA atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan