Menuju konten utama

Epidemiolog: Belum Ada Penularan Virus Langya Antarmanusia

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan penularan virus Langya sejauh ini melalui hewan ke manusia.

Epidemiolog: Belum Ada Penularan Virus Langya Antarmanusia
Ilustrasi Virus. foto/Istockphoto

tirto.id - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan sejauh ini belum terdeteksi adanya penularan virus Langya (LayV) dari manusia ke manusia. Saat ini, penularan virus Langya masih melalui hewan ke manusia.

“Akibat kontak [manusia] dengan hewan,” ujar Dicky ketika dihubungi reporter Tirto, Kamis (11/8/2022).

Dicky menuturkan sejauh ini penularan virus Langya melalui kotoran hewan, bagian tubuh hewan, atau cairan tubuh dari hewan. Meski begitu, dia bilang masih ada potensi penularan virus Langya antarmanusia.

Menurut Dicky, virus Langya termasuk keluarga dari henipavirus. Dalam keluarga henipavirus, sudah ada virus yang terdeteksi bisa menularkan antarmanusia, yaitu Nipah virus yang memiliki fatalitas sampai 75 persen.

Di sisi lain, virus Hendra yang masuk dalam keluarga henipavirus dapat menular dari hewan ke manusia.

“Tapi karena di Nipah virus ada kemungkinan [penularan antarmanusia] maka perlu kita waspadai,” ucapnya.

Dicky menjelaskan gejala yang dialami manusia saat terinfeksi virus Langya, yaitu demam, menggigil, batuk, pilek, gangguan saluran napas atas, merasa lemah, pegal, nyeri sendi, dan nyeri saat menelan. Sedangkan fatalitas dari infeksi virus Langya hingga saat ini belum diketahui.

Akan tetapi, fatalitas akibat infeksi virus Nipah bisa mengakibatkan infeksi berat di otak dan mengakibatkan kematian.

“Artinya, belum bisa kita lihat atau simpulkan sejauh ini untuk Langya virus fatalitasnya. Karena saat ini kan belum ada yang masuk ICU (intensive care unit) atau meninggal,” jelasnya.

Dicky belum melihat potensi virus Langya menjadi wabah, epidemi, apalagi pandemi. Ia mencatat kasus infeksi Langya pernah terdeteksi pada 2018 dan hingga saat ini kasusnya masih sedikit.

“Tapi kalau dalam konteks lokal, nah ini yang harus diwaspadai. Jadi sifatnya KLB (kejadian luar biasa) atau outbreak, levelnya seperti itu,” ujarnya.

Saat ini, sebanyak 35 orang dilaporkan terinfeksi virus Langya atau Langya henipavirus (LayV) di Shandong dan Henan, Cina.

Baca juga artikel terkait VIRUS BARU DI CINA atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan