Menuju konten utama

Enggar Sebut Pemerintah Buka Kran Impor 50 Ribu Ton Daging Sapi

Kepala Bidang Karantina Produk Hewan, Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan, Iswan Haryanto belum bisa memastikan aman-tidaknya daging sapi asal Brasil dari penyakit mulut dan kuku

Enggar Sebut Pemerintah Buka Kran Impor 50 Ribu Ton Daging Sapi
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/hp.

tirto.id - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menyatakan Indonesia telah membuka keran impor daging sapi sebanyak 50 ribu ton. Daging sapi ini nantinya akan diimpor dari Brasil.

Enggar menyatakan keputusan untuk melakukan impor ini diambil dalam rapat koordiansi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Nantinya tiga perusahaan logsitik, Perum Bulog, PT Berdikari, dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) ditunjuk untuk menjalankan kuota impor ini.

“Yang pasti di dalam rakor Menko sudah ditetapkan impor kuotanya 50 ribu ton. Dari brasil 30 ribu ton kepada Bulog, 10 ribu ton PPI, 10 ribu ton Berdikari. Yang tetapkan rakor,” ucap Enggar kepada wartawan saat ditemui di Mall Tangcity, Tangerang pada Rabu (14/8/2019).

Enggar mengatakan bahwa keputusan itu memang diberikan kepada BUMN dalam bentuk penugasan. Lamanya diperkirakan mencapai satu tahun ke depan. Ketika ditanya alasan tidak melibatkan swasta, Enggar hanya menjawab pendek.

“Kenapa enggak swasta? Karena itu UU. Itu ditetapkan dalam rakor,” ucap Enggar.

Enggar juga menjelaskan impor akan dilakukan dalam bentuk daging beku. Sebab perjalanan dari Brasil ke Indonesia membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

“Tiga bulan perjalannnya, coba aja kalau enggak percaya naik kapal,” ucap Enggar.

Ketika ditanya mengenai keputusan impor ini berkaitan dengan kekalahan Indonesia dengan Brasil di World Trade Organization (WTO), Enggar membantahnya. Namun, ia membenarkan bahwa ini adalah permintaan Brasil.

“Enggak, itu dari awal. Brasil meminta dan bagus saja supaya kita jangan dari satu negara lah (Australia),” ucap Enggar.

Soal aman-tidaknya daging sapi itu dari penyakit, Kementerian Pertanian belum dapat memastikannya. Kepala Bidang Karantina Produk Hewan, Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan, Iswan Haryanto mengatakan sudah ada pengecekan bersama antara lembaganya dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH). Namun, hingga saat ini belum ada hasil final.

Selain pemeriksaan teknis sebelum importasi, ia mengatakan Kementan akan melakukan pengecekan lanjutan ketika barang akan datang. Bila impor sudah mulai masuk, maka nada monitoring yang dilakukan Kementan.

“Di saat sebelum importasi, kementan melakukan penilaian secara teknis. Kalau hasilnya saya belum tahu. Soal hasil perlu dikomunikasikan secara resmi ke seluruh stakeholder karena belum final nampaknya,” ucap Iswan saat dihubungi reporter Tirto pada Kamis (18/8/2019).

Baca juga artikel terkait IMPOR DAGING SAPI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nur Hidayah Perwitasari