Menuju konten utama

Empat Warga Paniai Tewas akibat Tanah Longsor

Longsor di Paniai juga menghancurkan tiga rumah penduduk.

Empat Warga Paniai Tewas akibat Tanah Longsor
kabid humas POLDA papua ahmad kamal. FOTO/Antaranews

tirto.id - Empat warga di Kampung Dupia Enarotali, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua, tewas akibat longsor pada Selasa (28/7/2020) dini hari. Jenazah keempatnya telah dievakuasi tim gabungan.

Curah hujan tinggi diduga jadi penyebab bencana tersebut.

"Tanah longsor ini terjadi karena curah hujan yang sangat tinggi dari hari Senin (27/7/2020). Peristiwanya sangat cepat dan saat kejadian kebanyakan warga sedang tidur," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, Rabu (29/7/2020).

Petugas gabungan dari TNI, Polri, Brimob dan Basarnas Kabupaten Paniai mencari korban di lokasi kejadian sejak Pukul 06.00 WIT. Dua jam kemudian evakuasi rampung dan empat jenazah dipindahkan ke RSUD Paniai.

Para korban yakni Zeth Kudiai (44), Niko Kudiai (17), Nolin Nawipa (17), serta Nolince Degei (31). Sementara satu korban selamat adalah istrinya Zeth yakni Otalina Nawipa.

Selain menewaskan empat orang, longsor juga menghancurkan tiga rumah penduduk.

Awalnya, sekira pukul 01.30 WIT Otalina sedang tidur, tiba-tiba longsor dari tebing belakang rumahnya. Lantas ia bergegas keluar rumah untuk menyelamatkan diri, sedangkan empat orang lainnya tidak sempat angkat kaki. Sementara itu, saksi lain bernama Benyamin Zagani mengaku mendengar suara angin kencang, gemuruh dari longsoran.

"Lalu saksi (Benyamin) keluar rumah dan mendengar suara (Otalina) minta tolong. Kemudian dia menuju ke TKP untuk mengecek suara tersebut namun melihat rumah sudah roboh dan tertimbun longsor," ucap Kamal.

Selanjutnya masyarakat setempat berupaya membantu mengevakuasi korban, tapi tak berhasil optimal lantaran listrik mati dan hujan lebat.

Baca juga artikel terkait TANAH LONGSOR atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Gilang Ramadhan