Menuju konten utama

Empat Partai Baru yang Paling Banyak Dicari di Google

Ada empat partai baru yang paling banyak dicari pengguna mesin pencari Google.

Empat Partai Baru yang Paling Banyak Dicari di Google
Ilustrasi Google. Getty Images/iStock Editorial.

tirto.id - Empat partai politik pendatang baru peserta Pemilu 2019, yakni Partai Perindo, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Berkarya dan Partai Garuda menjadi partai yang paling dicari di mesin pencari Google dibandingkan 10 partai lainnya.

Berdasarkan penelusuran Google Trends di Jakarta, Rabu (21/2/2018), dalam kurun waktu 17-21 Februari 2018, Partai Garuda menjadi partai politik yang paling banyak dicari di Google, diikuti Partai Berkarya, Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Perindo.

Grafik Google Trends menunjukkan puncak popularitas pencarian untuk Partai Garuda pada 18 Februari 2018 pukul 19.00 WIB.

Berdasarkan wilayah, Partai Garuda secara merata mendominasi popularitas pencarian di mesin pencari di seluruh wilayah Indonesia.

Sementara Banten, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Kepulauan Riau dan DKI Jakarta menjadi wilayah pencarian tertinggi untuk partai yang mendapat nomor urut enam itu.

Di tempat kedua, Partai Berkarya cukup dekat mengikuti Partai Garuda, khususnya popularitasnya tinggi di wilayah Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan NTT.

Sementara Partai Solidaritas Indonesia yang bernomor urut 11 dan Partai Perindo yang bernomor urut sembilan cukup berjarak popularitasnya dengan Partai Berkarya yang mendapat nomor urut tujuh.

Ada pun pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie mengatakan publik menunggu kiprah partai-partai baru.

Menurut dia, Partai Solidaritas Indonesia digawangi anak muda, Partai Perindo berbekal dukungan finansial dan media besar dan Partai Berkarya serta Partai Garuda mungkin berafiliasi dengan Golkar.

Sedangkan menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, empat partai baru (Berkarya, PSI, Garuda, Perindo) yang lolos ke pemilu 2019 bisa merebut suara partai-partai lama.

Karena, menurut Ray, ada kejenuhan dan kemarahan di masyarakat terhadap partai-partai lama atas rekam jejak mereka. Misalnya korupsi dan mengesahkan sejumlah undang-undang kontroversial.

"Nah kalau empat parpol baru itu bisa mengkapitalisasi ini, meyakinkan pemilih mereka berbeda dengan partai-partai yang lama, saya pikir mereka punya potensi meraup suara," kata Ray, di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, (21/2/2018).

Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh keempat partai baru untuk meraup suara, kata Ray, dengan reaktif terhadap isu-isu terkini.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri