Menuju konten utama

Elektabilitas Capres 2024 Terbaru: Anies, Ganjar dan Prabowo

Berikut adalah elektabilitas Capres 2024 terbaru, mulai dari Anies, Ganjar dan Prabowo.

Elektabilitas Capres 2024 Terbaru: Anies, Ganjar dan Prabowo
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, (FOTO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

tirto.id - Nama yang menduduki komposisi 3 besar pada survei simulasi Capres Pemilu 2024 dipegang oleh Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Pemilu 2024 akan dijadwalkan secara serentak pada 14 Februari 2024 mendatang.

Merujuk pada survei yang dilakukan Tirto.id, terdapat 3 nama teratas bakal Capres dari simulasi 20 nama yang dijagokan masyarakat dalam 3 bulan terakhir mulai November 2022-Februari 2023.

Jajaran tokoh tersebut meliputi Anies Baswedan selaku mantan Gubernur DKI Jakarta, Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, dan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

Berdasarkan survei, Ganjar memimpin posisi tertinggi dengan elektabilitas mencapai 28,3 persen, kemudian posisi kedua oleh Anies sebesar 24,9 persen dan Prabowo sebesar 23,1 persen.

Sementara Pengamat Politik, Adi Prayitno justru menyatakan bahwa nama Ganjar dan Prabowo akan menjadi pasangan yang dapat meniru pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Senioritas bukan lagi menjadi penghalang saat ini untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden," kata Adi melansir laman Antara News.

Dalam riset lain yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Ganjar Pranowo juga menduduki posisi teratas dengan persentase 35,8 persen.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menyebutkan bahwa Ganjar diyakini menjadi Capres yang memungkinkan untuk melanjutkan program-program dalam pemerintahan Presiden Jokowi.

Elektabilitas Capres 2024 Terbaru

Meskipun menduduki ranking 1 dalam simulasi survei Capres 2024, Ganjar Pranowo sempat mendapat teguran dari partai yang membawahinya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Teguran tersebut karena Ganjar sempat memberikan pernyataan terkait kesiapannya menjadi Capres. Sementara Ketua umum Partai PDIP, Megawati Soekarnoputri belum menetapkan kandidat bakal Capres dan Cawapres untuk partainya.

Dengan demikian, apa yang telah dilakukan oleh Ganjar dianggap melanggar keputusan kongres.

Berdasarkan hasil dari beberapa survei yang telah dilakukan oleh lembaga survei di Indonesia posisi 3 besar masih dipegang oleh Ganjar, Anies dan Prabowo.

Posisi nomor satu masih dipegang oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ia dinilai menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi untuk calon presiden pada Pemilu 2024.

Kemudian elektabilitas selanjutnya disusul oleh Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Namun, kali ini hasil survei Populi Center menyatakan bahwa posisi Ganjar tetap dengan persentase 18,8 persen.

Sementara posisi kedua dan ketiga mengalami perubahan yaitu Anies yang semua menduduki elektabilitas nomor 2 turun menjadi nomor 3 dengan persentase 10,8 persen, dan Prabowo elektabilitasnya naik menjadi nomor 2 dengan persentase 17,1 persen.

Akankah Elektabilitas Ganjar Menurun karena Pernyataan Pildun U-20?

Nama Ganjar Pranowo menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir. Pasalnya, ia menjadi salah satu tokoh yang menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Indonesia akan menjadi tuan rumah kompetisi di bawah naungan FIFA. Namun, sejumlah tokoh menentang Israel turut dalam kegiatan tersebut, akhirnya FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Meski sedang diusahakan oleh Ketua PSSI, Erick Thohir namun nama Ganjar Pranowo tetap menjadi perbincangan.

Sejumlah pihak menilai statement yang dilakukan Ganjar menjadi penyebab Indonesia gagal menjadi tuan rumah karena alasan politik.

Alasan Ganjar menolak Israel bermain di Indonesia karena bentuk dukungan kepada Palestina yang masih kontra dengan Israel hingga saat ini.

Namun, ini justru membuat namanya jatuh karena kontra dengan masyarakat terutama pemilih dari kalangan muda.

Dampaknya elektabilitas Ganjar bisa terancam turun drastis. Hal ini terlihat dari ekspresi kekecewaan yang terjadi di media sosial usai keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah.

Publik mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan menandai nama Ganjar Pranowo pada akun sosial media. Seketika akun media sosial Ganjar banjir kritik bahkan hujatan. Akankah elektabilitas Ganjar naik kembali?

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Politik
Kontributor: Wulandari
Penulis: Wulandari
Editor: Alexander Haryanto