Menuju konten utama

Mengangkat Martabat ODGJ di Yayasan Jamrud Biru

Sebanyak 153 orang pasien dengan gangguan kejiwaan dirawat oleh Suhartono dan ke 14 karyawannya, yang sukarela menghabiskan waktu untuk merawat pasien yang kurang beruntung dari sisi kejiwaan agar dapat sembuh.

Mengangkat Martabat ODGJ di Yayasan Jamrud Biru
Sejumlah pasien orang gangguan jiwa diikat dengan rantai besi di Pantai Rehabilitasi Yayasan Jamrud Biru, Bekasi, Jawa Barat. tirto.id/Andrey Gromico
2019/11/05/yayasan-jamrud-tirto-mico-5.jpg
Wajah pasien orang gangguan jiwa di Pantai Rehabilitasi Yayasan Jamrud Biru, Bekasi, Jawa Barat. tirto.id/Andrey Gromico
2019/11/05/yayasan-jamrud-tirto-mico-4.jpg
Wajah pasien orang gangguan jiwa di Pantai Rehabilitasi Yayasan Jamrud Biru, Bekasi, Jawa Barat. tirto.id/Andrey Gromico
2019/11/05/yayasan-jamrud-tirto-mico-7.jpg
Sejumlah pasien orang gangguan jiwa diikat dengan rantai besi di Pantai Rehabilitasi Yayasan Jamrud Biru, Bekasi, Jawa Barat. tirto.id/Andrey Gromico
2019/11/05/yayasan-jamrud-tirto-mico-6.jpg
Sejumlah pasien orang gangguan jiwa diikat dengan rantai besi di Pantai Rehabilitasi Yayasan Jamrud Biru, Bekasi, Jawa Barat. tirto.id/Andrey Gromico
2019/11/05/yayasan-jamrud-tirto-mico-9.jpg
Sejumlah pasien orang gangguan jiwa melakukan kegiatan makan siang bersama di Pantai Rehabilitasi Yayasan Jamrud Biru, Bekasi, Jawa Barat. tirto.id/Andrey Gromico
2019/11/05/yayasan-jamrud-tirto-mico-10.jpg
Sejumlah pasien orang gangguan jiwa melakukan kegiatan makan siang bersama di Pantai Rehabilitasi Yayasan Jamrud Biru, Bekasi, Jawa Barat. tirto.id/Andrey Gromico
2019/11/05/yayasan-jamrud-tirto-mico-8.jpg
Suhartono memberikan terapi kepada pasien orang gangguan jiwa di Pantai Rehabilitasi Yayasan Jamrud Biru, Bekasi, Jawa Barat. tirto.id/Andrey Gromico
2019/11/05/yayasan-jamrud-tirto-mico-1.jpg
Sejumlah pasien orang gangguan jiwa bersiap tidur siang Pantai Rehabilitasi Yayasan Jamrud Biru, Bekasi, Jawa Barat. tirto.id/Andrey Gromico
Disambut dengan senyuman orang orang yang berkumpul bersama menggunakan seragam biru, dengan tatapan nanar dan pikiran kosong yang entah kemana arahnya. Mereka yang kehilangan akal sehat atau disebut Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), tampak berbaur satu sama lain. Ada yang bercanda, tertawa, bercengkerama, dan ada pula yang melamun dengan tatapan kosong. Diatas lahan seluas sekitar 800 meter, berdiri sebuah Yayasan bernama Panti Yayasan Jamrud Biru. Didirikan sejak 2009 oleh Suhartono (39), di Jalan Mustikasari, Kecamatan Mustikajaya Kota Bekasi. Sebanyak 153 orang pasien dengan gangguan kejiwaan dirawat oleh Suhartono dan ke 14 karyawannya, yang sukarela menghabiskan waktu untuk merawat pasien yang kurang beruntung dari sisi kejiwaan agar dapat sembuh.

Pasien yang berada disini tampak bersih dengan mengenakan seragam dan dapat berinteraksi dengan baik dengan lainnya. Terapi penyembuhan yang dilakukan Yayasan Jamrud Biru dengan cara tradisional seperti pijat saraf, totok, pemberian ramuan jamu, vitamin, hingga siraman rohani. Semua terjadwal rapih dengan keterampilan para pekerja atau terapis melayani pasien dengan moto yang mereka usung "Semangat, Sehat dan Bergembira". Untuk kesembuhan pasien sendiri tidak dapat di patok waktu, tergantung kondisi yang bersangkutan.

Berdirinya yayasan seperti Jamrud Biru menjadi salah satu alternatif yang sangat membantu bagi kesembuhan para ODGJ. Pemilik berharap masyarakat mau membantu mengatasi masalah sosial dengan memanusiakan mereka yang mengalami gangguan kejiwaan, karena sejatinya mereka memiliki kesempatan untuk sembuh dan kembali hidup normal seperti masyarakat lainnya. Dengan adanya pengobatan alternatif seperti yayasan Jamrud Biru ini sangat membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesenjangan dan stigma negatif masyarakat terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), dan kerja keras, keihklasan, dan perjuangan para relawan dapat mengembalikan jiwa jiwa mereka (pasien) yang hilang.

Foto dan Teks: Andrey Gromico
Baca juga artikel terkait ODGJ atau tulisan lainnya

Fotografer: Andrey Gromico