Menuju konten utama

Ekspor Indonesia Tembus 291,98 Miliar Dolar AS Sepanjang 2022

BPS mencatat kinerja ekspor Indonesia mencapai 291,98 miliar dolar AS sepanjang 2022. Posisi ini meningkat 26,07 persen dibandingkan periode 2021.

Ekspor Indonesia Tembus 291,98 Miliar Dolar AS Sepanjang 2022
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (28/12/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor Indonesia mencapai 291,98 miliar dolar AS sepanjang 2022. Posisi ini meningkat 26,07 persen dibandingkan periode 2021 yang hanya sebesar 231,61 miliar dolar AS.

"Total ekspor pada periode Januari-Desember 2022 itu mencapai 291,98 miliar dolar AS," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Senin (16/1/2023).

Kemudian, Margo merinci total ekspor 291,98 miliar dolar AS tersebut berasal dari non migas senilai 275,96 dolar AS atau meningkat 25,80 persen (yoy). Sedangkan untuk migas sebesar 16,02 miliar dolar AS, meningkat 30,82 persen (yoy).

Jika dilihat dari share ekspor nonmigas selama Januari-Desember 2022 terbesar berasal dari bahan bakar mineral. Komoditas itu berhasil menoreh total mencapai 54,98 miliar dolar AS, atau 19,92 persen dari total pangsa ekspor.

"Kemudian terbesar kedua berasal dari lemak dan minyak hewan atau nabati 35,20 miliar dolar AS, atau 12,76 persen dari total pangsa ekspor," jelasnya.

Sedangkan menurut sektornya, sepanjang 2022 nilai ekspor tertinggi terjadi pada industri pengolahan yakni 206,35 miliar dolar AS. Sedangkan dilihat dari sektor mengalami kenaikan tertinggi yakni sektor pertambangan dan lainnya yang tumbuh sebesar 71,22 persen.

"Ekspor nonmigas sendiri sudah menyumbang 94,51 persen dari total ekspor Indonesia. Share terbesar pada ekspor nonmigas yaitu pada sektor industri dengan share 70,67 persen," jelasnya.

Berdasarkan negaranya, ekspor nonmigas Indonesia selama 2022 terbesar masih ke China dengan nilai 12,45 miliar dolar AS. Diikuti India 10,18 miliar dolar AS, Jepang 6,3 miliar dolar AS, Filipina 4,2 miliar dolar AS, dan Malaysia 2,9 miliar dolar AS.

"Kalau dilihat komoditas HS dua digit adalah besi dan baja HS72 dan kemudian nikel dan barang dari padanya HS75, kemudian bijih perak dan abu logam HS 26. Itulah tiga komoditas memberikan kontribusi besar peningkatan ekspor kita ke China," jelasnya.

Selanjutnya untuk penurunan ekspor terbesar terjadi ke Ukraina yakni -380,2 juta dolar AS. Penurunan itu terjadi kepada lemah dan minyak hewan atau nabati HS15, diikuti kertas karton dan barang daripadanya HS48, dan karet dan barang karet HS40.

Adapun ekspor Indonesia pada Desember 2022 sendiri mencapai 23,83 miliar dolar AS (mtm), turun 1,10 persen dibandingkan November 2022.

Baca juga artikel terkait EKSPOR atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin