Menuju konten utama

Eksekutif Facebook Minta Stafnya Selidiki Komentar George Soros

Soros mengkritik Facebook sebagai ancaman bagi masyarakat.

Eksekutif Facebook Minta Stafnya Selidiki Komentar George Soros
Pekerja konferensi berbicara di depan stan demo di konferensi pengembang F8 tahunan Facebook, di San Jose, California. CEO Facebook Mark Zuckerberg akan memberikan kesaksian di depan Kongres ketika pihak berwenang menyelidiki dugaan bahwa perusahaan secara politis menggali data, Cambridge Analytica, secara tidak tepat mengakses data pada jutaan pengguna Facebook untuk mempengaruhi pemilihan. AP / Noah Berger

tirto.id - Chief Operating Officer Facebook, Sheryl Sandbreg meminta stafnya untuk menyelidiki apakah miliarder George Soros memiliki motivasi keuangan setelah menyebut Facebook sebagai "ancaman". Facebook telah lebih dahulu meneliti soal latar belakang Soros.

Sandberg pada Jumat (30/110/2018) memberi pernyataan pada The New York Times, ia meminta stafnya untuk menginvestigasi kondisi keuangan Soros karena ia telah menyinggung Facebook. Soros menyebut Facebook sebagai "ancaman bagi masyarakat" saat berpidato pada Januari lalu.

Sebagaimana diwartakan Associated Press (AP), Facebook menyebut, mereka telah menginvestigasi Soros sejak Sandberg mengirim email untuk menanyakan apakah Soros telah menyingkat saham Facebook. Menyingkat saham berarti Soros bertaruh saham Facebook akan menurun.

Yayasan Sosial Soros belum memberi tanggapan apapun dan menolak untuk berkomentar soal ini saat dimintai keterangan pada Jumat lalu.

Elliot Scharge, salah satu eksekutif Facebook yang telah mengundurkan diri disalahkan karena memilih konsultan publik Definers Public Affairs yang melakukan penelitian oposisi.

Scharge telah bekerja di Facebook selama satu dekade dan mengumumkan pengunduran dirinya pada Juni lalu. Dalam unggahannya di media sosial, Scharge menyebut Facebook meminta perusahaan Definers "untuk bekerja" terhadap Soros.

Dikutip dari The Guardian, Definers merupakan perusahaan dan yang disewa Scharge untuk menginvestigasi Soros. Namun, baik Mark Zuckerberg dan Sandberg, dalam sebuah konferensi pers membantah soal perekrutan Definers.

Definers juga berusaha menyalahkan George Soros sebagai otak di balik munculnya kelompok yang kritis terhadap Facebook.

Menurut The New York Times, perusahaan PR tersebut mengedarkan dokumen penelitian yang mengaitkan Soros dengan “gerakan anti-Facebook yang luas” dan menekan wartawan untuk melihat hubungan keuangan antara Soros dan kelompok anggota Freedom from Facebook seperti Color of Change.

The New York Times menyebutkan bahwa Color of Change adalah organisasi daring keadilan sosial sekaligus grup progresif yang didirikan oleh putra Soros. Menurut The Guardian, Color of Change banyak mengkritik Facebook dalam hal diskriminasi rasial terkait iklan, privasi dan pengawasan, pidato kebencian rasis, dan lain-lain.

Scharge menjelaskan, Definers bertugas untuk menyelidiki apakah Soros memiliki motivasi keuangan di balik komentarnya yang menyebut Facebook sebagai "ancaman terhadap masyarakat" dalam sebuah pidato di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada Januari 2018.

Menanggapi penjelasan Scharge, Sandberg menyatakan penyesalan karena tim komunikasi Facebook yang dahulu dikepalai Schrage berada di bawah tanggung jawabnya.

Baca juga artikel terkait FACEBOOK atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra