Menuju konten utama

Eks Kapolsek Pasirwangi Klaim Diminta Kapolres Garut Dukung Jokowi

Mantan Kapolsek Pasirwangi, AKP Sulman Aziz mengaku menerima perintah dari atasannya untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Eks Kapolsek Pasirwangi Klaim Diminta Kapolres Garut Dukung Jokowi
Usai debat keempat pilpres 2019 moderator dengan para calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, berfoto bersama di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). tirto.id/Andreygromicko

tirto.id - Mantan Kapolsek Pasirwangi, AKP Sulman Aziz mengaku mendapatkan instruksi dari Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna untuk mendukung paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

“Pak Kapolres [yang memberikan perintah], saya tidak tahu apakah itu perintah estafet dari atasannya atau tidak,” ujar Sulman di kantor Lokataru Law and Human Rights, Jakarta Timur, Minggu (31/3/2019).

Instruksi dari Kapolres itu, kata Sulman, adalah jika paslon 01 kalah di wilayah setempat maka para kapolsek di Garut pun akan mendapatkan hukuman.

“Kalau 01 kalah di wilayah polsek masing-masing maka kapolsek akan dimutasikan,” jelas Sulman.

Perintah Kapolres itu, kata dia, keluar sekitar Februari 2019 dalam sebuah rapat di Polres Garut, sebelum acara deklarasi dukungan Prabowo-Sandiaga di Pasirwangi berlangsung pada 25 Februari lalu.

Sulman saat ini tidak lagi menjabat sebagai Kapolsek Pasirwangi karena ia sudah dimutasi. Dia mengaku dimutasi setelah dituduh mendukung Prabowo-Sandiaga.

Perkara muncul saat pelaksanaan deklarasi Prabowo-Sandiaga di Pasirwangi, Sulman berfoto bersama Ustaz Zamzam, ketua panitia acara itu. Tujuannya sebagai bukti laporan kepada Kapolres bahwa acara tersebut berjalan lancar.

“Saya memastikan kegiatan yang dilakukan wilayah saya berjalan lancar sesuai ketentuan dan saya berfoto untuk buat laporan bahwa saya sudah berkoordinasi dengan panitia,” terang Sulman.

Menurut dia, pada setiap kegiatan yang ada di wilayah, kapolsek harus melampirkan dokumentasi yakni laporan tertulis serta foto sebagai bukti.

Namun, Sulman kemudian malah dituduh mendungkung Prabowo-Sandiaga. Tidak hanya itu, dia juga dituding telah memobilisasi 9 kepala desa di Garut agar mendukung Prabowo.

“Saya difitnah telah mendukung pasangan nomor urut 02. Padahal para kepala desa itu meminta perlindungan kepada saya karena mereka habis dipanggil oleh Polda Jawa Barat,” ujar Sulman.

Pemanggilan sembilan kepala desa itu, kata Sulman, untuk mengklarifikasi ihwal penggunaan dana provinsi, dana desa dan dana bantuan sosial.

“Kemudian mereka diarahkan untuk mendukung paslon nomor 01, tapi fakta ini diputarbalikkan. Seolah-olah saya mengumpulkan mereka untuk mendukung paslon nomor 02,” tutur Sulman.

Lantas, Sulman dimutasi ke Polda Jawa Barat sebagai Kanit Seksi Pelanggaran Subdit Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat akibat tuduhan itu.

Sebaliknya, Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna membantah dia memberikan instruksi ke bawahannya, termasuk Sulman Aziz, untuk dukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

“Tidak ada arahan saya. Pendataan itu untuk memetakan keamanan. Kami akan mengantisipasi kerawanan, jadi kami bagi beberapa zona pengamanan,” kata dia ketika dikonfirmasi, Minggu (31/3/2019).

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Politik
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom