Menuju konten utama

Ekonomi Lambat di Q1/2019, Darmin: Tahun Sebelumnya Juga Begitu

BPS mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Januari-Maret 2019 tumbuh 5,07 persen secara tahunan.

Ekonomi Lambat di Q1/2019, Darmin: Tahun Sebelumnya Juga Begitu
Menko Perekonomian Darmin Nasution. ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2019 yang masih melambat merupakan hal yang wajar karena dipengaruhi faktor musiman.

Jika dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu, misalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini lebih baik meski masih jauh dari target.

"Tahun sebelumnya dua tahun lalu memang rendah. Kuartal 1 itu agak rendah apalagi kalau panen itu bergeser. Tahun ini juga bergeser panen beras dan lain-lain. Ada yang ke Mei," ujar Darmin di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Januari-Maret 2019 tumbuh 5,07 persen secara tahunan (year on year/yoy), atau lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2018 yang tercatat di angka 5,06 persen.

Meski demikian, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya perekonomian Indonesia justru tumbuh lebih rendah atau negatif 0,52 persen

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI yang minus di tiga bulan pertama 2019 itu lebih disebabkan oleh faktor musiman.

"Pertumbuhan ekonomi paling tinggi [justru] di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dampak 14,10 persen karena musim panen dari Januari-Maret. Lalu disusul jasa keuangan dan asuransi sebesar 3,33 persen," ujarnya dalam konferensi pers di kantor BPS, Senin (6/5/2019).

Di samping itu, harga komoditas migas di pasar internasional yang mengalami penurunan hingga pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang yang melambat juga jadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia di Januari hingga Maret 2019.

Ekonomi Cina melambat dan hanya tumbuh 6,4 persen; Singapura melambat menjadi 1,3 persen dari sebelumnya 1,9 persen; serta Korea Selatan (Korsel) yang juga melambat jadi 1,8 persen. "Jadi tiga negara alami perlambatan, kecuali AS yang tumbuh lebih bagus," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto