Menuju konten utama

Ekonom: Pembatasan Pembelian Solar Harus Ada Pengecualian

Acuviarta Kartabi menilai, kebijakan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang dilakukan oleh Pertamina harus ada pengecualian.

Ekonom: Pembatasan Pembelian Solar Harus Ada Pengecualian
Warga mengisi BBM sepeda motor secara mandiri atau ‘self service’ di SPBU Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/12/2022). ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom.

tirto.id - Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan Bandung, Jawa Barat, Acuviarta Kartabi menilai, kebijakan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang dilakukan oleh Pertamina harus ada pengecualian. Sebab, pembatasan ini akan berpengaruh terhadap sektor transportasi logistik.

Acu melanjutkan, jika nanti ada pembatasan, maka armada pengangkut barang harus ditambah sehingga bisa menyebabkan biaya transportasi logistik terhadap suatu komoditas semakin tinggi.

"Kalau terkait ekonomi, sektor yang memang terkait yakni transportasi logistik, kan bahan utamanya bahan bakar, saya kira itu bisa dikecualikan, dan tata kelolanya harus diperhatikan," katanya dikutip Antara, Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Pertamina mulai menerapkan aplikasi MyPertamina sehingga ada pembatasan tertentu terkait pembelian solar berdasarkan jenis kendaraan.

Di samping itu, kendaraan pun hanya bisa membeli solar maksimal 20 liter per hari jika tidak menggunakan aplikasi MyPertamina.

Dia menilai saat ini kebutuhan masyarakat akan BBM sangat tinggi karena kondisi secara riil memang demikian, sehingga pembatasan pembelian BBM itu tidak sepenuhnya tepat.

"Memang permintaannya begitu. Nah pembatasan ini kan soalnya terkait dengan kebijakan pemerintah dan korporasi, kan begitu. Saya kira pembatasan ini harus melihat kondisi riil kebutuhan masyarakat," kata dia.

Transportasi logistik yang merupakan proses distribusi itu merupakan salah satu komponen penentu harga. Bahkan biaya distribusi logistik terkadang lebih tinggi dari harga riil suatu komoditas.

"Kita bisa lihat dari MPP (Margin Pengangkutan dan Perdagangan) itu luar biasa, selisih harga dari tingkat petani, dengan harga di tingkat konsumen itu tinggi," kata Acu.

Baca juga artikel terkait PEMBATASAN BBM SUBSIDI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang