Menuju konten utama

Ekonom: Banyak Investor Kabur jika AS Agresif Naikkan Suku Bunga

Ekonom menjelaskan kenaikkan tingkat suku bunga Fed bakal memicu kaburnya investor di negara-negara berkembang.

Ekonom: Banyak Investor Kabur jika AS Agresif Naikkan Suku Bunga
Ilustrasi Federal Reserve System. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Kenaikkan suku bunga The Federal Reserve Amerika Serikat (AS) sebesar 75 basis poin dinilai akan berdampak negatif di pasar utang dalam negeri. Hal itu karena saat ini investor mulai menahan diri untuk masuk ke aset yang risikonya lebih tinggi.

Direktur Center Of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengakui kenaikkan tingkat suku bunga Fed membuat dirinya terkejut. Dia menuturkan kenaikkan tersebut bakal memicu kaburnya investor di negara-negara berkembang.

"Kalau Fed naik agresif, dikhawatirkan dana dari negara berkembang semakin banyak ditarik pulang ke negara maju atau masuk ke dolar AS," kata Bhima kepada Tirto, Jumat (29/7/202).

Dia menjelaskan kondisi tersebut masih bisa diredam jika Bank Indonesia (BI) dapat merespon dengan menaikkan suku bunganya sebesar 50 basis poin dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) berikutnya.

"Kalau BI naikkan suku bunga rupiah bisa relatif lebih stabil. Bola ada ditangan

BI, jadi tergantung arah kebijakan moneternya," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan, Bank Indonesia (BI) akan mengerek suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebanyak 100 basis poin atau 1 persen hingga akhir 2022. Perkiraan itu mempertimbangkan kondisi ekonomi global.

"Kemungkinan ada kenaikan BI rate sebesar 100 bps hingga akhir tahun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, di Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Saat ini suku bunga acuan BI masih ditahan berada di level 3,5 persen. Jika proyeksi Sri Mulyani tersebut terbukti, suku bunga BI di tahun ini akan mencapai 4,5 persen.

Baca juga artikel terkait SUKU BUNGA THE FED atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin