Menuju konten utama

Puasa Asyura 10 Muharam Jatuh Pada Selasa 10 September 2019

Puasa Asyura 10 Muharam jatuh pada Selasa, 10 September 2019. Amalan puasa lain yang menyertainya adalah pada 8, 9, dan 10 Muharam.

Puasa Asyura 10 Muharam Jatuh Pada Selasa 10 September 2019
Sejumlah warga dengan membawa obor elektrik mengikuti Jakarta Muharram Festival di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Sabtu (31/08/2019). Kegiatan tersebut dalam rangka menyambut tahun baru islam 1 Muharram 1441 H. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.

tirto.id - Hari Asyura merupakan hari ke-10 pada bulan Muharam pada penanggalan kalender Hijriyah. Asyura sendiri memiliki arti kesepuluh.

Situs PBNU menyebutkan, Muharam adalah bulan tarbiyah, bulan sakral dan satu di antara empat bulan yang Allah Swt mewajibkan hamba-Nya untuk menghormatinya.

"Muharam menjadi sakral dan membumi di Nusantara karena memiliki landasan ayat-ayat Al-Qur'an, sebagaimana termaktub dalam firman Allah Surat At Taubah Ayat 36," kata Ustadz Abdul Hadi saat acara Gema Muharam di Musholla Al Muhajirin, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2019) malam.

Menurutnya, Allah Swt memerintahkan Muslim menghormati dan memuliakan bulan yang dalam sejarah Islam Nusantara biasa dikenal dengan bulan Suro.

"Suroan, dinisbatkan pada kata Asyura, artinya kesepuluh, di mana pada 10 Suro putra Sayidina Ali yang bernama Sayidina Husein terbunuh," ujar pria yang akrab disapa Kang Hadi ini.

Kalangan Sunni meyakini, Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Tuhan karena Bani Israil sudah terbebas dari Fira'un.

Sementara menurut tradisi Sunni, Nabi Muhammad berpuasa pada hari tersebut dengan jumlah dua hari dengan tujuan menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani dan meminta pula umatnya untuk berpuasa. Lalu kapan hari Asyura jatuh di tahun ini?

Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam 1 Muharam diketahui jatuh pada hari Minggu, tanggal 1 September 2019. Sehingga, 9 dan 10 Muharam jatuh pada Senin dan Selasa , tanggal 9-10 September 2019.

Muharam dikatakan mulia karena di dalamnya terdapat amalan sunah yang sangat dianjurkan untuk melakukannya. Amalan sunah yang dimaksud ialah puasa.

Kesunahan puasa di bulan Muharam didasarkan pada hadits riwayat Abu Hurairah: "Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharam,” (HR Ibnu Majah).

Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan sebagai berikut. “Puasa yang paling utama setelah Ramadan ialah puasa di bulan Allah, Muharam.”

Puasa Asyura atau puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharam jatuh pada Selasa (10/9/2019). Amalan ini menjadi lebih sempurna ketika dilakukan pada 8, 9, dan 10 Muharam.

Amalan lainnya adalah muhasabah atau introspeksi diri. Hal ini penting dilakukan oleh setiap muslim.

Rasulullah bersabda: "Orang yang cerdas adalah orang yang menghitung-hitung amal baik (dan selalu merasa kurang) dan beramal saleh sebagai persiapan menghadapi kematian".

Dalam hadis yang dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati: 3 bulan berturut-turut; DzulQo’dah, Zulhijah, Muharam dan Rajab Mudhar, yang terdapat di antara bulan Jumada tsaniah dan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada keempat bulan inilah Allah melarang kaum muslimin untuk berperang dan juga melakukan maksiat dan dosa, walaupun bukan berarti berbuat maksiat dibolehkan pada bulan-bulan lainnya. Namun memang lebih ditekankan untuk menghindari maksiat pada bulan ini.

Pergantian tahun tentu bukan hanya sekedar menjadi pergantian kalender saja, namun juga dapat menjadi peringatan bagi umat islam mengenai amalan apa yang sudah dilakukan pada tahun lalu, dan apa yang akan dilakukan besok.

Baca juga artikel terkait PUASA ASYURA atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH