Menuju konten utama
Pilpres 2019:

Dukungan Kader Demokrat Dipercaya Bantu Kerek Elektabilitas Jokowi

Antoni mengatakan, kader Demokrat banyak yang mendukung Jokowi karena posisi kunci timses Prabowo dikuasai Partai Gerindra.

Dukungan Kader Demokrat Dipercaya Bantu Kerek Elektabilitas Jokowi
Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Jumat (4/5/2018). tirto.id/Lalu rahadian

tirto.id - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menganggap wajar sikap sejumlah kader Partai Demokrat yang memutuskan tidak mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Pasalnya, kata Antoni, saat ini posisi-posisi kunci dalam tim sukses Prabowo-Sandiaga dikuasai Partai Gerindra. Demokrat dianggapnya tak memiliki peran di kubu koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Saya kira pilihan itu wajar dilakukan oleh kader Partai Demokrat. Sekarang kan semua didominasi Gerindra; presiden, wakil presiden, ketua pemenangan, sekretaris sama bendahara katanya juga dari Gerindra. Terus apa peran Demokrat di sana?" ujar Antoni kepada wartawan, Senin (10/9/2018).

Demokrat menyatakan akan memberi dispensasi khusus kepada beberapa kadernya yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf, termasuk Deddy Mizwar dan Gubernur Papua Lukas Enembe. Akan tetapi, Demokrat meminta para kadernya tidak masuk secara resmi di tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf.

Agar tidak disebut bermain dua kaki di Pilpres 2019 ini, Partai Demokrat akan mencari jalan tengah yang bisa diterima semua pihak tanpa merugikan satu sama lain.

Antoni menyambut baik sikap politik Demokrat itu. Menurutnya, tambahan dukungan dari sejumlah kader Demokrat pasti akan membantu pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

"Kami mengucapkan terima kasih pada Pak SBY yang membuka opsi itu. Dengan tambahan orang-orang terkait di Demokrat akan membantu suara Pak Jokowi," ujar Antoni.

Antoni juga mengklaim, TKN Jokowi-Ma'ruf juga membuka peluang kader Demokrat menjadi bagian mereka. Akan tetapi, perekrutan kader Demokrat menjadi anggota TKN tak akan dilakukan sembarangan.

"Selama memenuhi syarat [bisa bergabung TKN]. Kan Pak Deddy Mizwar sudah masuk," ujar Antoni.

Sementara itu, Ketua DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku memberikan keringanan kepada Deddy Mizwar karena yang bersangkutan mengaku tidak mungkin tak mendukung Ma'ruf Amin. Deddy, kata Ferdinand, sudah menganggap Amin sebagai guru.

Sementara terkait dukungan Lukas Enembe ke kubu Jokowi, Ferdinand mengatakan, hampir 92 persen masyarakat dan kader Demokrat Papua masih ingin Jokowi terpilih kembali di Pilpres 2019.

"Ya mungkin kami akan meminta kader kami untuk tidak usah masuk secara resmi di tim pemenangan (Jokowi-Ma'ruf). Mungkin itu salah satu cara kami nanti," kata Ferdinand di Jakarta, Minggu (9/9/2018).

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Alexander Haryanto