Menuju konten utama

Dugaan Praktik Prostistusi dan Pemicu Pembunuhan Ciktuti

Kepolisian sedang mendalami dugaan praktik prostitusi yang terkait dengan kasus pembunuhan Ciktuti.

Dugaan Praktik Prostistusi dan Pemicu Pembunuhan Ciktuti
Ilustrasi pembunuhan. FOTO/iStockphoto.

tirto.id - Kepolisian sedang mendalami dugaan praktik postitusi di balik kasus pembunuhan Ciktuti Iin Puspita (22). Dugaan itu muncul berdasar hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi tersangka di kasus ini.

Pembunuhan Ciktuti terjadi pada 18 November lalu. Mayatnya ditemukan di lemari indekosnya, di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Polisi sudah menetapkan YAP (24) dan NR (17) sebagai tersangka di kasus pembunuhan ini. YAP dan NR merupakan pasangan kekasih.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar menjelaskan penyidik menemukan fakta NR, Ciktuti dan satu rekan perempuan mereka sempat mendatangi salah satu hotel di Jakarta pada dua hari sebelum terjadi pembunuhan, Jumat malam (16/11/2018).

"Hotel sudah ditemukan, masih kami koordinasikan. Hotel ada di Kemayoran, Jakarta Pusat," kata Indra di Jakarta, pada Kamis (29/11/2018).

Menurut dia, polisi juga telah meminta rekaman CCTV hotel tersebut dan akan memeriksa pengelola hotel untuk pengumpulan bukti di kasus ini.

Berdasar penelusuran polisi, Ciktuti bersama NR dan satu rekan perempuan mereka mendatangi tempat karaoke di Kemayoran, pada Jumat malam (16/11/2018). Kemudian, kata Indra, di salah satu hotel di Kemayoran, mereka bertemu dengan empat laki-laki. Tiga perempuan itu lalu pergi secara terpisah ke hotel yang berbeda bersama para “tamu” laki-laki mereka.

Polisi sudah mengantongi identitas keempat laki-laki itu. Indra menambahkan salah satu dari 4 laki-laki itu juga sudah diperiksa. Polisi masih mencari lokasi hotel lain yang didatangi oleh ketiganya.

Dugaan Pemicu Pembunuhan

Setelah pertemuan dengan empat laki-laki itu, NR mengeluh karena uang “tips” yang ia terima Rp500 ribu, tak sesuai dengan yang dijanjikan “tamunya”, yakni Rp1,8 juta. Keluhan itu disampaikan NR kepada Ciktuti.

Indra mengatakan, saat mendengar keluhan itu, Ciktuti justru memarahi NR dan menyinggung status rekannya itu yang selama ini menumpang di indekosnya. Selain itu, Ciktuti juga mengusir NR untuk pergi dari indekosnya.

Setelah itu, NR mengadu ke YAP dan cekcok pun berlanjut pada hari Minggu (18/11/2018). Adu mulut itu kemudian berujung pada pembunuhan Ciktuti. YAP memukul kepala Ciktuti dengan palu, sekaligus menjerat leher korban dengan tali hingga tewas.

Sementara itu, menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Kompol Andi Sinjaya Ghalib, hubungan antara Ciktuti dan NR sudah tak harmonis sebelum cekcok soal “tips” terjadi.

Andi mengatakan Ciktuti kerap risih dengan polah NR dan YAP yang bermesraan di indekosnya. NR pun tidak mampu membayar duit sewa indekos yang pernah ia janjikan ke Ciktuti. Selain itu, korban juga tidak senang dengan ulah NR yang sering melapor ke YAP soal pekerjaan yang ia berikan. NR meminta pekerjaan kepada Ciktuti karena tak punya uang.

Andi mengatakan penyidik sudah memeriksa saksi kunci di kasus pembunuhan tersebut. "Ada teman korban. Sudah kami periksa," ujar dia.

Baca juga artikel terkait KASUS PEMBUNUHAN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom