Menuju konten utama

Duduk Perkara Utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno dan Faktanya

Bagaimana fakta utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno dan awal mulanya.

Duduk Perkara Utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno dan Faktanya
Bakal Calon Presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan (tengah) menyampaikan pidato kebangsaan di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/1/2023). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU

tirto.id - Perjanjian utang piutang antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjadi perbincangan publik usai Erwin Aksa menyebut bahwa Anies kemungkinan belum melunasi utangnya kepada Sandiaga.

Erwin Aksa mengatakan bahwa utang piutang yang dimaksud tertuang dalam perjanjian politik antara Anies dan Sandiaga saat bertarung di Pilkada DKI tahun 2017 dengan nilai Rp50 miliar.

Pernyataan itu dilontarkan Erwin Aksa saat menjadi bintang tamu dalam podcast kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored yang diunggah pada Minggu, 5 Februari 2023.

Menyusul persoalan yang sedang hangat diperbincangkan ini, Sandiaga sebagai pihak yang memberikan utang kepada Anies memberikan tanggapannya.

Sandiaga menjelaskan bahwa setelah melakukan berbagai pertimbangan, dia tidak ingin lagi membahas tentang utang piutang tersebut. Menurutnya persoalan ini dapat disampaikan pihak yang mengetahui.

"Setelah saya salat istikharah, setelah saya menimbang berkoordinasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini dan lebih baik nanti para pihak yang mengetahui untuk bisa menyampaikan," kata Sandiaga, dikutip Antaranews.

Di lain pihak, Anies Baswedan yang diwakili oleh Hendri Satrio menjelaskan duduk perkara mengenai utang piutang Rp50 miliar yang santer diperdebatkan itu telah selesai.

Sebab, dalam perjanjian tersebut tertulis jika pasangan Anies dan Sandiga kalah pada Pilkada DKI 2017, maka Anies harus mengembalikan dana yang dipinjamnya. Namun, jika pasangan tersebut berhasil memenangkan Pilkada, maka utang piutang itu dianggap selesai.

Oleh karena pasangan Anies dan Sandiaga berhasil memenangkan Pilkada DKI 2017, sesuai dengan perjanjian yang tertulis, utang tersebut dianggap telah usai.

"Saat ini, perjanjian tersebut sudah selesai. Jadi, bukan lunas bahasanya atau diikhlaskan, tetapi selesai. Kenapa selesai? Karena di perjanjian itu tertulis kalau kalah, Anies harus mengembalikan semuanya, semua biaya-biaya pada saat pemilihan gubernur; tapi bila menang, selesai," kata Hendri selaku perwakilan Anies kepada Antaranews.

Profil Erwin Aksa

Erwin Aksa merupakan pengusaha asal Ujung Pandang yang juga aktif di dunia politik Tanah Air. Dia dilahirkan di Ujung Pandang, pada 7 Desember 1975. Erwin merupakan putra dari Aksa Mahmud, pengusaha asal Sulawesi Selatan. Ia menempuh pendidikannya di jurusan ekonomi di University of Pittsburgh, Pennsylvania.

Kemudian dia mulai berkarier di perusahaan keluarganya dengan menjadi Executive Director & Deputy VPD PT Semen Bosowa Maros pada 1997. Tahun 2005, Erwin menjadi direktur utama PT Bosowa Energi. Kariernya semakin melejit dan diapun dipercaya menjadi President Director Bosowa Corporation.

Keponakan dari Jusuf Kalla ini aktif juga di Partai Golkar dan menjadi bagian dari kepengurusan partai pohon beringin itu. Namun, dia dipecat dari kepengurusan Golkar karena menyatakan dukungan terhadap Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam ajang Pilpres 2019. Menurutnya, berbeda pendapat merupakan hal lumrah dalam keluarga besarnya.

Hal serupa juga pernah Erwin tempuh saat Pilgub DKI Jakarta 2017. Kala itu Erwin menyatakan dukungannya kepada pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno meskipun partainya bukan salah satu partai yang mengusung pasangan tersebut. Nama saat itu Erwin menjadi pembicaraan ketika meminjamkan helikopternya kepada Anies Baswedan sebelum melakukan pertemuan dengan Basuki Tjahaja Purnama.

Setelah peristiwa pemecatan dari kepengurusan Golkar yang dialaminya pada tahun 2019. Berselang waktu sekitar dua tahun, tepatnya pada September 2021, Erwin kembali dipercaya Golkar menjadi pengurus dengan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Penggalangan Strategis DPP Partai Golkar.

Erwin Aksa juga merupakan mantan Ketua Umum HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia).

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Politik
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra