Menuju konten utama

Ducati di MotoGP 2020: Motor Baru Desmosedici & Duel Dovi-Petrucci

Ducati yang bakal bertarung di MotoGP 2020 sejak GP Qatar pada 8 Maret dengan motor baru Desmosedici GP20, berpotensi menciptakan konflik Andre Dovizioso-Danilo Petrucci.

Ducati di MotoGP 2020: Motor Baru Desmosedici & Duel Dovi-Petrucci
Pembalap Ducati Danilo Petrucci menggeber motornya. Foto/motogp.com

tirto.id - Petualangan Ducati di MotoGP 2020 berpotensi penuh drama. Hingga kini, mereka belum mengurus perpanjangan kontrak Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci yang membuat keduanya bakal berkompetisi satu sama lain. Tantangan berikutnya adalah kualitas motor baru Desmosedici GP20.

MotoGP 2019 adalah musim ketiga bagi Andrea Dovizioso menjadi runner-up kompetisi beruntun. MotoGP 2019 juga menandai tahun ketiga Ducati finis di urutan ketiga dalam klasemen manufaktur. Meskipun demikian, terlihat mereka semakin kurang kompetitif, atau mulai didekati oleh Yamaha kembali.

Dovizioso musim lalu hanya menang dalam dua seri, yaitu di Grand Prix Qatar dan Austria. Sementara itu, Petrucci hanya bisa menang di GP Italia. Jumlah 3 kemenangan seri milik Ducati, hanya tipis di atas Yamaha dan Suzuki (2 seri), ditambah, semakin jauh di belakang Honda (12 kali).

Tantangan terbesar adalah set motor Desmosedici GP20, motor yang akan dipakai Dovizisio dan Petrucci di MotoGP 2020. Namun, Ducati menyimpan potensi konflik yang besar, mengingat kontrak Dovi dan Petrucci akan berakhir usai MotoGP 2020. Ada kemungkinan hanya salah satu dari keduanya yang akan bertahan di MotoGP 2021.

CEO Ducati, Claudio Domenicali tidak menampik hal ini. Ia mengaku, sebagai tim asal Italia, Ducati beruntung punya dua pembalap Italia dalam tim. Namun, pada masa depan, bisa saja ada perubahan, yang merujuk kemungkinan diangkutnya Jack Miller (Pramac) ke dalam tim pabrikan.

"Kami beruntung punya dua pembalap Italia yang cepat. Ini hal positif. Tapi kami membangun sejarah dengan pembalap Australia, Italia, Inggris ... Carl Fogarty [di World Superbikes] adalah kepingan sejarah yang fantastik," kata Domenicali dikutip Motorsport.com.

Potensi Konflik Dovizioso dan Petrucci

Manajer umum Ducati, Gigi Dall'Igna menekankan, memang ada pembalap yang mesti diberi kejelasan status pada musim berikutnya agar bisa fokus pada musim ini. Namun, ia juga menyebut, tidak semua pembalap harus diperlakukan demikian.

"Untuk pembalap lain, saya punya keyakinan, mereka bakal berbuat lebih baik jika dalam tekanan, bahkan meski saya tidak punya kepastian matematis," terangnya.

Langkah Ducati yang tidak langsung meneken kontrak baru bersama Dovizioso dan Petrucci ini, dilanjutkan dengan perburuan mereka untuk membidik Maverick Vinales (Yamaha) meski akhirnya gagal. Tim asal Italia itu juga membuka peluang merekrut Johann Zarco atau pembalap lain.

Jika yang terjadi demikian, konflik Dovi dan Petrucci di pertengahan musim bakal terjadi. Hal itu berbahaya karena Ducati dalam posisi tengah turun. Dua balapan yang bisa mereka pegang musim lalu, Grand Prix Qatar dan GP Austria --yang treknya cocok untuk digeber oleh Desmosedici--- akan jadi tolok ukur.

Jika sampai Ducati gagal juara di dua balapan itu, bukan hanya akan ada perombakan soal pembalap, entah itu Dovi atau Petrucci. Tetapi juga, soal pengembangan motor Desmosedici yang tidak setangguh kala Desmosedici GP17 mengantarkan Dovizioso jadi runner-up sedikit tipis di belakang Marc Marquez.

Baca juga artikel terkait MOTOGP atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Otomotif
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Agung DH