Menuju konten utama

Dubes Saudi Buka Suara Soal Hukuman Mati Tanpa Notifikasi

Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengatakan, ia masih menunggu informasi jelas terkait alasan pemerintah Saudi tak beri notifikasi ke Pemerintah Indonesia soal hukuman mati Tuti Tursilawati.

Dubes Saudi Buka Suara Soal Hukuman Mati Tanpa Notifikasi
Iti Sartini (52) menunjukkan foto anaknya Tuti Tursilawati yang dihukum mati di Arab Saudi di kediamannya di Desa Cikeusik, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj.

tirto.id - Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi dirinya masih menunggu informasi lebih jelas terkait mengapa Pemerintah Arab Saudi tak memberikan notifikasi kepada Pemerintah Indonesia terkait hukuman mati yang dijatuhkan kepada Tuti Tursilawati.

Namun, kendati demikian, ia mengatakan bahwa negaranya telah memberikan informasi kepada keluarga langsung.

"Kemudian dengan kasus notifikasi, memang hak keluarga untuk memperoleh informasi. Namun untuk notifikasi ke pemerintah Indonesia, saya sendiri masih menunggu dari pemerintah saya bagaimana selanjutnya," kata Osama, lewat penerjemah bahasa Indonesia, pada Selasa (12/11/2018) di kantor PP Muhammadiyah.

Ia mengatakan bahwa, pihaknya sebagai Dubes pernah membahas ini dengan Pemerintah Indonesia. Ia mengaku Pemerintah Indonesia pernah bertanya kepada dirinya terkait hukuman mati tanpa notifikasi tersebut.

"Saya tidak tahu. Dan saya pun masih menunggu. Notifikasi pernah disampaikan oleh pemerintah kami Indonesia. Namun, untuk kasus yang terakhir, saya masih menunggu Pemerintah Arab Saudi," katanya.

"Sebelumnya kita pernah kasih notifikasi, hanya kali ini saja tidak. Kedepannya kami akan kasih notifikasi," lanjutnya.

Ia menekankan bahwa kasus hukuman mati yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi tak akan berpengaruh terhadap hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi.

Baca juga artikel terkait EKSEKUSI MATI TKI atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Yandri Daniel Damaledo