tirto.id - Film Dua Garis Biru mendapat lebih dari satu juta penonton dalam enam hari penayangan, atau sejak rilis pada Kamis (11/7/2019), demikian seperti dikutip dari Instagram Starvision Plus.
Sebelum penayangannya, Dua Garis Biru sempat menuai kontroversi. Sejumlah orang membuat petisi menolak film ini karena dianggap bisa bisa merusak moral. Berdasarkan pantauan Tirto, Selasa (17/7/2019) petisi penolakan film telah dicabut.
Sutradara Dua Garis Biru, Gina S Noer menanggapi positif kecaman masyarakat terhadap film garapannya itu yang dilontarkan beberapa waktu lalu.
"Dari melihat trailer-nya yang sepenggal, mungkin ada reaksi ketakutan yang membuat adanya kontroversi tersebut," kata Gina setelah konferensi pers film "Dua Garis Biru" di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019), seperti dikutip Antara News.
Bagi Gina, film merupakan media yang bagus untuk menyebarkan kesadaran akan pentingnya pendidikan seks, dengan menampilkan realitas yang dikemas secara menyenangkan namun menggugah secara emosional.
Gina berharap saat menonton nanti, masyarakat bisa terhibur. “Bisa relate dengan karakter-karakternya, kontroversi tersebut bisa hilang.”
Film debut Gina sebagai sutradara dan penulis naskah ini mendapat tanggapan positif dari beberapa kritikus film. Tema yang dianggap penting dan cerita yang menonjolkan sudut pandang perempuan ini merupakan angin segar bagi perfilman di Indonesia.
Dua Garis Biru bercerita tentang Dara (Zara JKT48) dan Bima (Angga Yunanda), sepasang kekasih yang masih menjalani pendidikan di tingkat SMA. Mereka dikenal sebagai pasangan yang saling mencintai. Namun, mereka melakukan hubungan seksual di luar nikah dan Dara hamil.
Tidak hanya hubungan mereka yang menjadi berbeda, perlakuan teman dan keluarga juga berubah. Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hadapan keluarga masing-masing.
Selain Zara dan Angga, Dua Garis Biru didukung pemain-pemain senior seperti Cut Mini, Arswendy Bening Swara, Dwi Sasono, Lulu Tobing, rachel Amanda, Maisha Kanna, Shakira Jasmine dan Ligwina Hananto.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra
