Menuju konten utama

DPR Pertanyakan Permintaan Kementan soal Tambah Anggaran Rp2 T

"Jangankan Rp 2 triliun, Rp 4 triliun kami setujui, Rp 10 triliun kami setujui. Tapi dengan catatan harus ada rinciannya,” kata Ketua Komisi IV Sudin.

DPR Pertanyakan Permintaan Kementan soal Tambah Anggaran Rp2 T
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (tengah) mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di komplek Parlemen, Jakarta, Senin (17/2/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir/ama.

tirto.id - Ketua Komisi IV DPR Sudin mempertanyakan usulan Kementerian Pertanian (Kementan) yang meminta tambahan anggaran tambahan Rp2 triliun khusus untuk menangani masalah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang hewan ternak. Dia menilai pihak Kementan belum memiliki rincian anggaran program tersebut.

"Jangankan Rp 2 triliun, Rp 4 triliun kami setujui, Rp 10 triliun kami setujui. Tapi dengan catatan harus ada rinciannya,” ujar Sudin dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian, Senin (13/6/2022).

Sudin mengatakan tidak akan menyetujui permintaan pengajuan anggaran jika program tidak jelas.

"Jangan tiba-tiba penambahan PMK Rp 2 triliun. Enak benar kami memberikan cek kosong kepada pemerintah. Saya enggak mau karena kalau terjadi apa-apa kami berlima pimpinan yang kena masalah," ujar dia.

Sebelumnya, beberapa langkah penanganan sudah dilakukan Kementerian Pertanian pada tahun ini. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, vaksin PMK tahap I akan datang pada minggu kedua Juni 2022 alias pekan depan. Vaksin tahap pertama dari tiga juta dosis vaksin yang dipesan Indonesia khusus didatangkan dari beberapa negara seperti Perancis, Australia, Brazil dan Selandia Baru.

"Kita punya populasi hewan sapi sebanyak 18 juta, yang terkena sekitar 116 ribu. Tetapi tidak boleh sedikitpun kita lengah. Sebelum Idul Adha vaksin darurat dari beberapa negara juga sudah kita siapkan," ujar dia dalam keterangan resmi, Jumat (10/6/2022).

Baca juga artikel terkait WABAH PMK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin