Menuju konten utama

DPR Minta Pemerintah Jalankan 2 Langkah Tangani Hepatitis Akut

Anggota Komisi IX DPR meminta Presiden Jokowi segera mencanangkan program pembangunan jamban berbasis keluarga. 

DPR Minta Pemerintah Jalankan 2 Langkah Tangani Hepatitis Akut
Ilustrasi Hepatitis. foto/Istockphoto

tirto.id - Pemerintah diminta mengambil langkah mitigasi terhadap penyakit hepatitis akut yang kini tengah menjadi sorotan. Respons cepat pemerintah amat penting demi meminimalisir korban jiwa.

Anggota Komisi IX DPR, Luqman Hakim mengusulkan pemerintah melakukan dua langkah untuk mengatasi penyakit yang belum diketahui penyebabnya tersebut.

“Pertama, menuntaskan program Jambanisasi Berbasis Keluarga. Menurut data BPS tahun 2020, masih terdapat 20 juta lebih keluarga di Indonesia yang tidak memiliki jamban, akibatnya mereka bisa buang air besar di sembarang tempat,” kata Luqman dilansir dari Antara, Rabu (11/5/2022).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meminta Presiden Jokowi segera mencanangkan program penyelesaian pembangunan jamban berbasis keluarga. Menurut dia, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi kualitas sanitasi pada fasilitas-fasilitas umum.

Langkah kedua, menurut Luqman, perlu dilakukan program basmi lalat dan hewan sejenis yang berpotensi menjadi transmiter virus hepatitis.

“Zona-zona yang menjadi pusat lalat berkembang biak, harus disterilisasi untuk mencegah bertambahnya populasi lalat,” ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan, sambil menunggu hasil penelitian otoritas kesehatan nasional dan internasional atas penyakit hepatitis akut, pemerintah sebaiknya melakukan langkah ekstra meningkatkan kualitas dan fasilitas sanitasi masyarakat.

Menurut dia, penularan hepatitis, terutama hepatitis A yang banyak menimbulkan kematian anak, melalui tinja dari orang yang mengidap penyakit itu.

“Transmisi virus hepatitis konvensional dari tinja bisa dibawa oleh lalat yang kemudian hinggap di makanan atau peralatan makan,” katanya.

Luqman juga meminta masyarakat memperhatikan lebih intens kesehatan anak sehingga apabila terdapat gejala hepatitis seperti diare, segera bawa ke dokter, puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan terdekat.

Menurut dia, pola hidup bersih sehat (PHBS) harus dilakukan demi mencegah penyakit tersebut. Ia berharap masyarakat tidak panik terhadap munculnya hepatitis akut karena pemerintah bersama para ahli sedang melakukan penelitian ilmiah.

“Masyarakat tidak perlu panik. Lakukan langkah-langkah pencegahan dengan meningkatkan praktik hidup sehat,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait HEPATITIS AKUT

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Fahreza Rizky